Terkini.id, Jakarta – Diterbitkannya Perpres terkait perizinan minuman keras alias miras oleh Presiden Jokowi membuat PA 212 mengancam akan melakukan demo besar jikalau tak segera dicabut.
Meskipun Perpres tersebut hanya diberlakukan di 4 wilayah provinsi, yakni Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Papua, nyatanya tetap saja menuai pro dan kontra.
Salah satu pihak kontra datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ketua PA 212, Slamet Maarif, mengatakan bahwa Presiden Jokowi harus segera mencabut Perpres tersebut karena dianggap sebagai sumber bencana dan kerusakan.
“Saya menolak legalitas Miras di NKRI. Miras sebagai sumber bencana dan kerusakan,” tegas Slamet Maarif pada hari Senin kemarin, 1 Maret 2021, dikutip dari idtoday.
Slamet bahkan tak segan-segan mengancam akan melakukan demo besar-besaran apabila Presiden Jokowi enggan mencabut Perpres tersebut.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- PBNU Kritik Politik ldentitas, PA 212: Padahal Mereka yang Bermain Politik
- Gemira Berharap PA 212 Tetap Dukung Prabowo Hingga 2024
- Novel Bamukmin Sebut Akan Pasang Badan untuk Ferdy Sambo Jika Buka Kebohongan!
“Jika pemerintah terus memaksakan untuk investasi dan melegalkan Miras di wilayah NKRI serta DPR juga seirama dengan pemerintah, maka saya akan ajak umat Islam, khususnya Alumni 212 untuk turun kembali ke jalan secara besar besaran demi menyelamatkan anak bangsa serta NKRI,” ujar Slamet berapi-api.
Sebagaimana yang kita tahu, Perpres tersebut memang banyak mendulang pro maupun kontra. Ada yang setuju, ada pula yang menentang dengan keras seperti halnya PA 212.
Selain Slamet Maarif, salah satu tokoh lainnya yang ikut menentang, yakni tokoh NU KH Cholil Nafis selaku pengasuh Ponpes Cendekia Amanah sekaligus pimpinan MUI. Ia dengan tegas menyebutnya “haram”.
Namun, ada pula suara lain yang memberi dukungan penuh terkait Perpres tersebut, yakni Pengasuh Pondok Pesantren Kaliwining Jember yang juga Wakil Ketua PP LAZIS NU, Gus Ubaidillah Amin Moch.
“Masyarakat tidak perlu menanggapi secara berlebihan tentang kebijakan ini,” buka kiai lulusan Al Azhar itu atau yang lebih akrab disapa Gus Ubaid pada hari Minggu, 28 Februari 2021 lalu.
“Tinggal mengupayakan bagaimana dalam penerapannya (agar) kebijakan ini bisa berjalan tepat sasaran. Terlebih hasil dari investasi ini menambah pemasukan bagi negara,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
