Terkini.id, Jakarta – Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan mendapat ragam respon.
Salah satu yang mengkritisi kenaikan harga BBM yakni dokter yang juga aktivis, Dokter Eva, yang dalam hal ini mempertanyakan mengenai dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.
Dokter Eva mempertanyakan apakah dana BLT BBM akan mencukupi kehidupan rakyat kecil ditengah lonjakan harga-harga.
Dilansir Terkini.id dari akun media sosial Twitter pribadi Dokter Eva, Sabtu 3 September 2022, dia juga mempertanyakan mengenai dampak kenaikan harga BBM yang juga akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok yang lainnya.
“BBM non subsidi sudah melonjak naik, pajak pembelian juga naik, sekarang BBM subsidi juga naik yakin harga sembaki dll tidak ikut naik?”, kata Dokter Eva.

- 50.000 Buruh Demo Hari Ini di Depan Istana Akan Suarakan 6 Tuntutan
- Jokowi Berharap Tahun 2024 Tak Ada Lagi Kemiskinan, Bachrum Achmadi: Pembodohan Publik!
- Polemik pernyataan Kombes Setyo, Poengky Indarty Buka Suara!
- Aksi Demonstrasi Kenaikan BBM Ditengah G20, Anthony Budiawan: Harusnya Pemerintah Berpikir..
- Foto Puan Maharani Dibakar, PDIP: Ya Saya Sih Lucu Saja
“Apa bantuan BLT BBM yang diberkan akan mecukupi kehidupan rakyat kecil? Salah sasaran? Bukannya rakyat kecil juga ikut beli BBM subsidi walau naik?”, sambung Dokter Eva.
Senada dengan Dokter Eva, mantan sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, juga mengkritik pemerintah terkait kenaikan harga BBM.
Dalam hal ini, Said Didu mempertanyakan mengenai alokasi dana APBN yang seharusnya diperuntukkan menanggung subsidi BBM, tetapi justeri dialihkan untuk membayar utang sekitar 35-40 persen pendapatan negara.
“Dana yang mana yang dialihkan pak? Yang terjadi adalah tidak kuat menambah subsidi untuk BBM karena dana APBN sebagian besar digunakan untuk cicilan utang (sekitar RP 800-900 triliun atau sekitar 35-40% pendapatan negara). Selain itu dampak melemahnya kurs rupiah”, kata Said Didu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan jika pemerintah telah berupaya untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Presiden Jokowi pun mengatakan bahkan harga BBM terjangkau dengan harga yang disubsidi.
Presiden Jokowi menyampaikan jika subsidi akan dialihkan menjadi BLT BBM dan menaikkan harga BBM adalah keputusan terakhir pemerintah.
“Ini keputusan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran”, kata Presiden Jokowi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.