Ibnu Arabi, Agama Cinta

Ibnu Arabi, Agama Cinta

Firdaus Muhammad
Redaksi

Tim Redaksi

Ibnu Arabi (1165-1240) dikenal sebagai pengamal tarekat cinta. Beliau seorang sufi, mursyid tersobor. Muh. Fathullah menyebut Ibn Arabi menempatkan cinta yang menjadi “agamanya” menjelma sebagai jalan lurus mengenal Allah Swt.

Ibnu Arabi melahirkan banyak karya diantaranya Tarjuman al-Asywaq berarti Tafsir Kerinduan.

Doktrin cinta ia dendangkan dalam wahdatul wujud atau tauhid wujudi. Beliau memiliki kedalaman tasawuf dan sebagian ahli menyebut adanya kerumitan memahami ajaran tasawufnya.

Beruntung ia hidup di era orang sudah menyatu dengan tasawuf.

Kecintaan Ibn Arabi pada sang khalik mengantarkannya meraih hakikat tasawuf. Dalam rihlah pencariannya menggapai kebenaran cinta, Ibn Arabi menjejaki hubungan mahluk dengan sang khalik, baginya, tidak ada jalinan cinta yang lebih mesra seorang hamba selain menggapai cinta ilahi.

Setiap hamba niscaya dekatkan diri kepada Allah sebagai sumber cinta karena setiap manusia membutuhkan cinta sang pemilik cinta, Allah Swt.

Ibnu Arabi khotbahkan Islam yang dibawa rasulullah dan merupakan rahmat bagi semesta alam itulah “agama cinta”.

Para pencari Tuhan, salik atau abid selalu menjadikan cintanya sepenuhnya kepada Allah Swt.

Di penghujung ramadan ini menjadi bagian dari perjalanan spiritual seorang untuk meraih ridha Allah. Meyakini dan menyelami bahwa segala bentuk ibadahnya itu adalah pemenuhan bagi sang hamba yang memiliki naluri bertuhan atau fitrah beragama. Ibn Arabi menuntun kita menyelami Islam sebagai “agama cinta” agama rahmat yang disyiarkan Nabi. Wallahu alam

Firdaus Muhammad

(Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel)

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.