Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi anggota Aliansi Ulama Madura, Imam Mu’ti yang mengaitkan pengusiran habib dengan letusan Gunung Semeru di Lumajang.
Chusnul Chotimah menyindir bahwa pembodohan-pembodohan seperti ini akan merusak generasi bangsa dan juga membuat perpecahan.
“Pak Jokowi, Prof Moh Mahfud MD, Pak Listyo Sigit, mau jadi apa bangsa ini jika kejadian seperti ini dibiarkan,” kata Chusnul Chotimah melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 8 Desember 2021.
“Pembodohan-pembodohan seperti ini akan merusak generasi bangsa kita, membuat perpecahan,” sambungnya.
Chusnul Chotimah juga menyindir bahwa mungkin hanya di Indonesia ada kejadian orang sebar hoaks dan provokasi di gedung DPR, di depan anggota para Wakil Rakyat.
- Viral! Warga Cabut Logo Gereja di Tenda Bantuan Gempa, Chusnul Chotimah: Sebenarnya Islamophobia atau Kristenophobia?
- Surya Paloh Dukung Anies Sebagai Capres 2024, Chusnul Chotimah: Pantas Dikatain Kadrun, Pemikiran Sempit!
- Gembong Warsono Sebut Anies adalah Gubernur 0 persen, Chusnul Chotimah: Yang Setuju Retwet
- Soroti Vonis Penjara Bahar Bin Smith, Chusnul Chotimah: Indonesia Darurat Kebohongan!
- Prabowo Maju Pilpres, Chusnul Chotimah Soroti Anies: Kemakan Omongan Sendiri!
Bersama cuitannya, Chusnul Chotimah membagikan cuitan seorang netizen yang mengunggah video Imam Mu’ti dan juga penjelasan bahwa hal tersebut hoaks.
“Bisa-bisanya dia melakukan kebohongan depan anggota DPR RI. Kok Tega dia mengkait-kaitkan bencana Letusan Gunung Semeru dengan kejadian yang dialami oleh keluarga Habib Muhdhor,” kata netizen bernama Arya Soma.
“Padahal kejadiannya sudah beberapa tahun yang lalu. Dia bilang Kejadian 3 hari sebelum Letusan Gunung Semeru,” tambahnya.
Netizen ini juga mengunggah video klarifikasi dari seseorang bersama Habib Mudhlor yang katanya diusir oleh warga.
Orang dalam video tersebut mengatakan bahwa Habib Mudhlor tersebut tidak diusir warga, melainkan pindah secara sukarela.
“Jadi minta tolong, jangan sampai ada penggiringan opini yang ke sana ke mari. Soalnya, termasuk saat ini, masyarakat Lumajang sedang tertimpah musibah. Jadi permasalahan habib ini jangan dikait-kaitkan dengan musibah tersebut,” kata orang dalam video tersebut.
Adapun dalam video yang juga diunggah netizen ini dalam utasnya, Imam Mu’ti menceritakan bahwa Habib Muhdlor bin Ali Al-Muhdlor diusir tiga haris sebelum Gunung Semeru meletus.
Hal tersebut ceritakan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR bersama AUMA pada Selasa, 7 Desember 2021.
Katanya, Habib Muhdlor yang merupakan guru ngaji awalnya tinggal di sebuah rumah waqaf di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Namun, tiga hari sebelum Semeru meletus, Habib Mudhor diusir oleh salah satu anak dari pemilik rumah yang katanya di-waqaf-kan tersebut.
“Dikabarkan 40 orang desa yang mengusir Habib Muhdlor menghilang semua, namun sekarang Habib Muhdlor dalam keadaan selamat. Itu kejadian tiga hari sebelum meletusnya Gunung di Lumajang,” kata Imam Mu’ti.
Ia pun menilai bahwa pengusiran habib tersebut merupakan suatu tindakan kebencian kepada seorang habib.
Imam Mu’ti juga lantas menyinggung bahwa peristiwa penembakan enam pengawal Rizieq Shihab juga merupakan suatu tindakan kebencian.
“Kami kuwatir kalau tidak ditegakkan seadil-adilnya akan ada letusan yang lebih dahsyat dari pada Lumajang,” ungkap Imam Mu’ti.
“Semoga dengan kejadian Gunung meletus ini kita semua dapat mengambil ibrahnya,” lanjutnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
