Terkini.id, Jakarta – IPO usulkan Ahok mundur, bilang komut Pertamina itu hanya nyaring berpendapat. Kemarin, Minggu 29 November 2021, Ahok sempat disentil Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Ia mengatakan, Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Tjahaja Basuki Purnama (BTP) alias Ahok kurang update (kudet).
Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, ia bilang soal kontrak-kontrak BUMN yang banyak menguntungkan pihak lain seperti yang dituduhkan Ahok tidak beralasan.
“Perkara kontrak itu telah lama dibahas Menteri BUMN Erick Thohir hingga menegaskan kontrak yang dijalankan BUMN harus menguntungkan kedua belah pihak. Beliau (Ahok) harusnya lihat juga bahwa omongan itu sudah diomongkan lama Pak Eric Thohir. Mulai dari jangan sampai proyek-proyek jadi bahan korupsi, bahwa BUMN perusahaan milik negara,” beber Arya.
Sementara itu, sebelumnya Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyarankan Ahok undur diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Pasalnya, Ahok telah mengumbar hal-hal yang sedianya bisa diselesaikan internal korporasi, namun memilih mengumbar ke ruang publik melalui kanal Youtube pribadi.
Salah satunya saat Ahok menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehide atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Akan lebih baik dan terhormat, jika dia (Ahok) mengundurkan diri,” tegas Dedi, seperti dilansir RMOL via law-justice.co pada Kamis 25 November 2021.
Menurut Dedi, gaya Ahok tersebut cukup untuk memberi penilaian terkait kapasitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang sesungguhnya. Menurutnya, Ahok tidak bisa bekerja dengan baik dalam pemerintahan Jokowi.
“Kritik internalnya pada direksi Pertamina melalui kanal personal, cukup menandai Ahok bukan politisi dengan kualitas unggul. Dia sama saja dengan kebanyakan lainnya. Hanya nyaring berpendapat, tetapi tidak terdengar dalam kinerja,” tegasnya.
Atas dasar itu, Dedi menilai lebih baik dan terhormat, jika Ahok mengundurkan diri. Pasalnya, jika ia berharap agar mantan narapidana penistaan agama itu dipecat tentu sangat sulit.
“Mengingat dia (Ahok) punya kontribusi dan kedekatan personal pada penguasa,” imbuh Dedi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
