Terkini.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi ingin Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi lokasi tuan rumah dalam bidding Olimpiade 2036. Hal ini dikritik Muhammad Said Didu.
Muhammad Said Didu yang adalah mantan Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN mengritik dengan mengatakan, jadikan arena balapan mobil gaib seperti Esemka.
“Bagaimana kalau dijadikan pusat pembagian kartu-kartu dunia? Seperti kartu sehat, kartu sembako murah dll. Juga arena balapan mobil ghaib seperti Esemka?” tulis Said Didu melalui akun Twitter @msaid_didu, pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Cuitan tersebut disertai link berita tentang keinginan Presiden Joko Widodo agar IKN Nusantara menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Hal itu dikatakan Menpora Zainudin Amali usai menghadap Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu padi, 3 Agustus 2022, seperti dilansir cnnindonesia.com.
- Kritik Subsidi Mobil Listrik, Said Didu Berikan Contoh Alur Merampok Rakyat Melalui Kebijakan
- Stafsus Kemenkeu Disemprot Said Didu Usai Bahas Dana Pajak
- Said Didu Nilai Jokowi 'Jago' Numpuk Utang Dibanding dengan Soeharto dan SBY
- Perusahaan Tambang China di LN tidak Diberi Tempat, Said Didu Sebut di Indonesia Sebaliknya
- Said Didu Tanggapi Soal Tesla Akan Bangun Pabrik di RI: Saya Hanya Ketawa Saja
“Rencana kita, semua fasilitas-fasilitas olahraga, baik yang utama dan pendukung, akan dibangun di IKN,” ujar Menpora Zainudin Amali.
“Dan sekaligus beliau (Presiden Jokowi) beberapa waktu yang lalu sudah memberikan arahan kepada saya untuk kita bidding menjadi rumah Olimpiade 2036, tapi proposal itu sudah mencantumkan pelaksanaannya ada di IKN,” imbuh Menpora Zainudin Amali.
Sebelumnya National Olympic Committee (NOC) Indonesia telah resmi mengajukan sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2036.
Keputusan tersebut diambil setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Indonesia kalah bersaing dengan Brisbane, Australia, sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Dalam bidding Olimpiade 2036, Indonesia akan bersaing dengan sejumlah negara besar, termasuk China, Rusia, Inggris, hingga Italia.
Hingga berita ini diberitakan, belum ditemukan tanggapan resmi dari Presiden Joko Widodo maupun Menpora Zainudin Amali.