Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memperoleh tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu membantu permasalahan minyak goreng.
Jokowi meminta Luhut untuk ikut membantu dalam distribusi minyak goreng. Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Pedagangan Oke Nurwan menyebut, Luhut akan berperan layaknya sutradara.
Luhut nantinya akan membantu proses distribusi melalui aplikasi milik pemerintah.
“Kita kan sudah ada sistem aplikasi untuk distribusi minyak goreng lewat Simirah (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah) yang harus pakai KTP,” kata Oke dikutip dari Kompas.com.
Sistem Simirah baru akan dikembangkan atau diperkuat dengan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK), bukan hanya KTP.
- Suasana Ruang Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Mendadak Riuh
- Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan Soal OTT KPK Tuai Berbagai Tanggapan
- Luhut Binsar Pandjaitan Angkat Bicara Soal Pencabutan PPKM
- Luhut Sarankan KPK Jangan OTT Terus, Susi Pudjiastuti Pasang Emoticon Kasihan
- Luhut Ikut Support Pembangunan Blok Pomalaa PT Vale: Dukung Ekosistem Elektrifikasi RI
“Kata Pak Luhut NIK aja, makanya dibantuin. Pak Luhut itu semacam sutradaranya lah. Tapi, pemimpinny tetap Pak Presiden,” ujarnya.
Menurut Oke, Luhut sudah berpengalaman dalam mengurus Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan aplikasi Peduli Lindungi.
Oke menjelaskan, pembelian minyak goreng murah nantinya dilakukan dengan menyertakan NIK.
Penggunaan KTP dalam membeli minyak goreng curah tidak lagi digunakan lantaran pencatatan antar distributor tidak saling terhubung.
Sedangkan, dengan menggunakan NIK dapat mengetahui seseorang sudah beli minyak goreng curah di distributor mana.
“Jadi kalau NIK kayak PeduliLindungi, dia beli di sana lalu di situ, akan ketahuan. Itu yang kami sempurnakan, itu kan cita-citanya,” kata Oke.