Terkini.id, Jakarta – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu bereaksi keras atas Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang kini baru angkat suara mengenai mural berisi kritik yang dihapus.
Said Didu menyindir Presiden Jokowi yang baru angkat suara sekarang sebab mural tersebut telah dibangun tiga bulan yang lalau.
“Wooeeee sudah diberangus 3 bulan lalu. Ke mana aje????” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 3 Desember 2021.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti terkait turunnya indeks kebebasan berpendapat di Indonesia.
Presiden Jokowi lalu mengatakan bahwa indeks kebebasan berpendapat ini merupakan sebuah persepsi dari masyarakat.
- Kabar Rencana PPN Naik Jadi 12 Persen Tahun 2025, Said Didu: Pemerasan Rakyat
- Pemerintahan Jokowi Habiskan Rp 2.778 Triliun Bangun Tol Hingga Bandara, Said Didu: Ini Kebohongan Publik
- Said Didu Sorot Permintaan Jokowi ke China Terkait IKN hingga Singgung Kereta Cepat
- Kritik Subsidi Mobil Listrik, Said Didu Berikan Contoh Alur Merampok Rakyat Melalui Kebijakan
- Stafsus Kemenkeu Disemprot Said Didu Usai Bahas Dana Pajak
Oleh sebab itu, menurutnya, dibutuhkan pendekatan persuasif dan dialogis untuk menangani masalah ini.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tak semua masalah juga harus ditindak dengan melakukan penangkapan.
Hal itu ia sampaikan dalam acara pengarahan Kepala Kesatuan Wilayah Tahun 2021 di Kabupaten Badung, Bali yang ditayangkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat, 3 Desember 2021.
Jokowi lantas mencontohkan sial penghapusan mural yang berisi kritikan terhadap dirinya oleh kepolisian.
Ia meyakini bahwa tindakan tersebut bukan merupakan perintah dari Kapolri, Kapolda, maupun Kapolres.
“Perintahnya Kapolri juga nggak mungkin. Perintahnya Kapolda juga nggak mungkin. Perintahnya Kapolres juga mungkin nggak mungkin. Itu sebetulnya urusan di polsek yang saya cek di lapangan. Tapi nyatanya dihapus,” ungkapnya
Presiden Jokowi menegaskan bahwa masalah kritikan berbentuk mural merupakan hal yang kecil.
Pasalnya, ia sudah sering dihina, dimaki-maki, hingga difitnah. Maka, Presiden Jokowi mempertanyakan mengapa mural harus ditakuti.
“Ini kebebasan berpendapat. Tapi kalau menyebabkan ketertiban masyarakat di daerah menjadi terganggu, beda soal. Sehingga saya mengapresiasi dibalik oleh Kapolri membuat lomba mural dan saya kira hasilnya positif,” ujar Jokowi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
