Terkini.id, Makassar – Anggota Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengatakan, jika narasumber membantah pernyataan dalam berita Makassar Terkini, terkait berita Bendungan Bili-bili, narasumber diminta tunjukkan fakta.
“Tidak asal bicara,” kata Hendry kepada Makassar Terkini, Jumat 25 Januari 2019.
Jika masih ada masyarakat yang meragukan berita tersebut, Makassar Terkini harus membuka bukti rekaman wawancara. Media harus membuktikan dengan membuka rekaman yang memuat pernyataan pejabat tersebut.
“Sekarang zaman fakta yah. Kita bicara dengan fakta saja. Kalau Makassar Terkini punya bukti rekaman pernyataan, saya kira orang akan ngerti oh ternyata dia benar. Kalau ada yang mengatakan itu hoax itu salah,” ungkap Hendry.
Berita Makassar Terkini dengan judul : Breaking News: Sirene Bendungan Bili-bili Berbunyi, Warga Diminta Siaga, Pada pukul 21.24 Wita, Selasa 22 Januari 2019, mendapat banyak komentar dan kritikan.
Masyarakat dan netizen mempersoalkan suara sirene yang disebut dalam berita Makassar Terkini telah berbunyi. Sementara dalam berita lain di beberapa media, pernyataan Teuku Iskandar dibantah. Suara sirene disebut tidak pernah dibunyikan.
Bukti rekaman wawancara dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang
Dalam rekaman wawancara Makassar Terkini, jelas sekali Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar menyebut sudah melakukan standar operasional prosedur (SOP) peringatan dini. Dengan cara mengaktifkan early warning system. Bentuknya menyalakan sirene dan menyampaikan pengumuman.
Pernyataan Teuku Iskandar ini bisa didengar mulai menit ke 14 sampai selesai. Setelah itu wartawan Makassar Terkini kembali memperjelas dengan pertanyaan : Kenapa banyak warga tidak mendengar suara sirene ? kemudian kembali dijawab oleh Teuku Iskandar.
Isi wawancara sudah kami beritakan lewat judul berita : Kronologi Bunyi Sirene di Bendungan Bili-bili.
Bukti rekaman wawancara bisa didengarkan di sini :