Terkini.id, Jakarta – Bantahan disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan soal investasi dan berdagang Indonesia yang condong menjadikan China sebagai negara favorit. Luhut mengaku jika Indonesia justru lebih dekat dengan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dibandingkan China.
Ia menyebutkan, sebagai negara non-blok terbuka berdagang dengan negara manapun yang menguntungkan.
“Kalau orang tanya kenapa kita dekat dengan China, bukan China saja yang dekat sama kita, Abu Dhabi kita super dekat, saya lebih sering bicara dengan Abu Dhabi daripada dengan China,” tutur dia pada acara Newsroom CNN Indonesia TV, Senin 11 Oktober 2021 malam.
Ia melanjutkan bahwa Indonesia bebas berdagang dengan negara mana saja yang menyetujui kriteria investasi yang dibuat pemerintah, termasuk China.
Membangun industri hilir, mentransfer teknologinya, menyetujui perdagangan B2B, menggunakan tenaga kerja Indonesia, dan menggandeng UMKM agar naik kelas adalah beberapa kriteria itu.
- Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan Soal OTT KPK Tuai Berbagai Tanggapan
- Luhut Binsar Pandjaitan Angkat Bicara Soal Pencabutan PPKM
- Luhut Sarankan KPK Jangan OTT Terus, Susi Pudjiastuti Pasang Emoticon Kasihan
- Luhut Ikut Support Pembangunan Blok Pomalaa PT Vale: Dukung Ekosistem Elektrifikasi RI
- Luhut Pandjaitan Ingatkan Waspada Kenaikan Covid-19
“Apakah itu berdagang dengan Saudi atau dengan China, berdagang dengan AS, dengan bulan, mana saja yang penting menguntungkan enggak untuk kita?” imbuhnya yang dilansir dari CNN Indonesia, Selasa 12 Oktober 2021.
Tapi Luhut tak menampik kedekatan perdagangan RI-China, ia mengakui bila tak ada investasi dari China, banyak industri raksasa di Indonesia, seperti baterai lithium dan industri nikel di Morowali tak bakal terwujud.
Makanya, ia berharap masyarakat melihat perdagangan dari berbagai sisi dan yang paling menguntungkan untuk Indonesia.
“Jujur kalau tidak ada China investasi seperti Morowali, Virtue Dragon, Bintan, apa kita punya industri mobil listrik atau industri baterai lithium, punya ga? Kan tidak ada,” tutur Luhut.