Meski Tidak Dapat Melihat, Pria Ini Keliling Kampung Bangunkan Warga Sahur
Komentar

Meski Tidak Dapat Melihat, Pria Ini Keliling Kampung Bangunkan Warga Sahur

Komentar

Terkini.id, Makassar – Seorang difabel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Jaenuddin atau biasa disapa CIA, rela keliling kampung untuk membangunkan warga sahur.

Pria paruh baya berusia 53 tahun ini, memiliki keterbatasan fisik atau mengalami kebutaan, namun tidak menghalanginya untuk meraup pahala di bulan suci ramadan.

Bermodalkan speaker portable, toa dan tongkat, Ia turun dari rumah panggung yang sangat sederhana untuk memulai dan menyusuri jalan yang sepi di wilayah kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo Kota Makassar.

Kegiatan membangunkan warga sahur rutin dilakukannya selama bulan suci ramadan. Bahkan ia sudah melakukan hal tersebut sejak 1998.

Dengan dibantu tongkat, ia menyusuri gang kecil sejauh satu kilometer hanya untuk membangunkan warga agar tidak terlambat bersantap sahur.

DPRD Kota Makassar 2023

Bahkan anak-anak juga ikut meramaikan perjalanan Cia dalam membangunkan warga yang telah dilakukannya selama 25 tahun.

“Saya melakukan ini bukan karena saya ingin mengharapkan sesuatu dari warga, ini saya lakukan dengan ikhlas,” kata Cia, Sabtu 1 April 2023.

Meski Tidak Dapat Melihat, Pria Ini Keliling Kampung Bangunkan Warga Sahur

Kegiatan yang dilakukan Cia, mendapatkan apresiasi dari warga. Warga setempat mengaku terbantu dengan kegiatan yang dilakukan oleh Cia di bulan suci ramadan.

“Setiap bulan ramadan selalu melakukan aktivitas untuk membangunkan orang sahur meskipun mengalami keterbatasan. Alhamdulillah Cia ini sangat membantu warga, Mudah-mudahan pahalanya besar,” kata Tokoh Masyarakat setempat, Saidiman.

Kebutaan yang dialami CIA buka bawaan lahir, melainkan kecelakaan kerja yang terjadi pada 30 tahun yang lalu. Saat itu Cia bekerja sebagai buru bangunan.

Saat bekerja makanya terkena campuran semen, karena saat itu fasilitas kesehatan di wilayah kerjanya tidak ada sehingga penangananya pun terlambat, hingga dia mengalami buta permanen.

Saat pagi hingga sore hari, Cia menghidupi dirinya sebagai terapis pijat keliling. Sementara speaker untuk membangunkan warga sahur yang dimilikinya merupakan swadaya dari warga setempat yang mendukung kegiatan Cia selama bulan suci ramadan.