Terkini.id, Makassar – Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar William Laurin menilai di tengah pandemi saat ini, meminimalisasi penggunaan uang tunai adalah langkah yang tepat.
Untuk itu, ia mendukung penuh upaya PD Parkir dalam menerapkan sistem baru perparkiran di Kota Makassar yang menggunakan barcode pembayaran E-Money.
“Sekarang hampir semua sistem online, apalagi di situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia, kalau bisa apa-apa sudah jangan berbentuk uang tunai, dengan sistem ini tentu bagus prospeknya ke depan,” kata William, Rabu, 29 Juli 2020.
Kendati begitu, Legislator PDIP meminta penerapan tersebut digalakkan secara perlahan. Hal itu untuk memastikan tidak ada gejolak di masyarakat.
“Pastinya ada kontra juga, tapi seiring waktu mau tidak mau pasti akan mengikut, kalau kita di DPRD upaya seperti ini kita pasti dukung,” katanya.
- PP HPPMI Maros Sukses Gelar Kongres Luar Biasa
- Hari Pelaksanaan MNEK 2023, Berikut Sejumlah Ruas Jalan di Makassar yang Ditutup
- Bersama KSAL Laksamana Muhammad Ali, Wali Kota Makassar Mantapkan Pembukaan MNEK 2023
- Viral, Pelanggan Sebut Telkomsel Perampok: Ganti Nomor Tanpa Konfirmasi
- Terlibat Dalam Kasus Penipuan, Jessica Iskandar Minta Tolong ke Presiden Jokowi
Selain itu, William berpendapat sistem e-money lebih akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, serta meminimalisir kebocoran anggaran.
Sementara, Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya Irham Syah Gaffar sempat membeberkan rencananya menggunakan sistem pembayaran e-money di setiap lokasi perparkiran Makassar.
“Jadi kita kerjasama dengan Bank Sulselbar, penampungannya itu, kita pake barkode untuk scan parkir rencana di sampingnya dulu kantor POS,” katanya.
Irham mengatakan upaya ini dilakukan untuk memotong penyebaran Covid-19 di Kota Makassar.
Irham menjelaskan bahwa kelebihan dari sistem ini, selain praktis juga sama sekali tidak menggunakan biaya tambahan, seperti parkir elektronik.
Saat ini pihaknya masih dalam tahap persiapan dalam rangka uji coba yang rencana bakal dimulai pekan depan.
Irham menjelaskan bahwa sistem yang akan digunakan menggunakan aplikasi khusus benama QRIS yang di install di tiap smarphone pengguna.
“Jadi aplikasinya itu namanya QRIS, yang dikeluarkan oleh bank Indonesia, termasuk juga yang beredar itu di Boulevard pengayoman itu QRIS, cuma dituangkan ke dalam bentuk alat supaya memudahkan kita ,” katanya.
Ia berharap penggunaan sistem tersebut dapat diterima oleh semua pihak untuk memastikan retribusi terpantau dengan baik agar tidak terjadi lagi kebocoran.