Terkini.id, Jakarta – Aksi reuni akbar 212 akan berlangsung pada 2 Desember 2021 mendatang. Rencana reuni tersebut mengundang berbagai penolakan dan cibiran.
Pihak yang menolak telah menganggap aksi massa di tengah pandemi Covid-19 itu tidak berguna.
Akan tetapi, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin punya cibiran balik untuk pihak-pihak yang menentang rencana aksi itu.
“Mereka itu hanya komunis yang tak senang dengan perjuangan melawan penista agama,” ujar Novel, Senin 21 November 2021 dikutip via jpnncom.
Mantan pengurus Front Pembela Islam (FPI) tersebut mengungkapkan, ada agenda di balik penolakan atas rencana reuni Aksi 212. Dia mengungkapkan, penganut komunisme akan selalu terusik oleh gerakan 212.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- PA 212 Laporkan Budi Dalton ke Polisi Usai Sebut 'Miras' Minuman Rasulullah
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- Novel Bamukmin Soroti Dugaan Kejahatan Heru Budi Hartono Ketika Ahok Jadi Gubernur
- Sikapi Pernyataan Habib Husin Soal KM 50, Wasekjen PA 212: Ungkapan Basi, Tidak Laku produkBuzzerRp!
Novel menjelaskan para penentang Aksi 212 juga menyuarakan pencabutan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang memuat larangan menyebarkan komunisme dan marxisme-leninisme.
“Itu akhirnya gagal karena didemo dengan jutaan orang. Makanya, mereka kesal dan panik sehingga membubarkan FPI dan HTI,” tegas Novel.
Pemilik nama lengkap Novel Chaidir Hasan Bamukmin itu juga menyebut pembubaran FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mirip dengan perbuatan PKI pada masa lalu.
“Gaya mereka yang membubarkan FPI dan HTI tentu ini kental dengan gaya PKI tahun 1965 yang membubarkan HMI dan Masyumi,” kata Novel
Hal itu sontak mendapatkan berbagai respons dari masyarakat luas, salah satunya Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab.
Melalui akun Twitter @HusinShihab, ia mengatakan bahwa pihak yang menentang Reuni 212 dituding komunis hanya karena beda pendapat.
“Sekarang mereka menuding kita komunis hanya karena beda pendapat,” kata dia seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Minggu, 21 November 2021.
Akan tetapi, lanjut dia, jika kelompok Novel Bamukmin yang berkuasa nantinya diperkirakan lebih kejam dari komunis.
“Tapi kalau mereka sudah berkuasa akan lebih kejam dari komunis,” ujar Husin Shihab.
Menurutnya, jika pihak Novel Bamukmin sudah berkuasa, pihak-pihak yang berseberangan akan disakiti.
“Lebih barbar dari komunis, beda dikit bisa langsung dipenggal kepala kita,” tuturnya tegas.
“Gak sesuai dgn ajaran mereka lgs dibakar hidup2,” ucap Husin Shihab lagi.
Sebelumnya, Novel Bamukmin menuding kelompok penolak Reuni 212 justru hendak mengganti Pancasila.
Selain itu, ia juga beranggapan bahwa sikap para penolak Reuni 212 juga hendak mencabut Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme/Marxisme.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
