Pembangunan IKN Menggunakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Kembali Dikritik, ‘Anggaran IKN Dalam PEN Sangat Tidak Relevan!’

Pembangunan IKN Menggunakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Kembali Dikritik, ‘Anggaran IKN Dalam PEN Sangat Tidak Relevan!’

R
Fitri Wisneti
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, JakartaBhima Yudhistira Adhinegara, selaku Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), menilai bahwa pembangunan ibu kota negara (IKN) yang akan menggunakan sebagian dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022 sangatlah tidak relevan.

“Masuknya anggaran IKN dalam PEN sangat tidak relevan. Masih banyak penerima bantuan sosial yang belum terjangkau pemerintah dengan alasan keterbatasan anggaran,” ujar Bhima kepada wartawan pada Rabu, 19 Januari 2022.

Bhima mencontohkan pelaku usaha UMKM, hanya sebagian kecil dari 64 juta unit yang mendapatkan bantuan dari pemerintah selama masa pandemi.

“Kalau anggaran di alokasikan ke IKN, tentu ini sangat berdampak negatif ke pemulihan ekonomi. Pembangunan IKN cenderung menggunakan skema penugasan kepada BUMN karya, sehingga dana pembangunan dari PEN mengalir ke BUMN lagi,” terang Bhima, yang dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu, 19 Januari 2022.

Kemudian Bhima melanjutkan, sementara itu dari berbagai studi, efek pembangunan IKN terhadap ekonomi sangatlah kecil sebesar 1% ke PDB.

Baca Juga

Ditambah dengan model IKN yang bertumpu pada pembangunan gedung layanan pemerintahan, yang memang kurang menarik jika ditinjau dari sisi komersil.

“Kalau tujuannya menyerap tenaga kerja, ya jangan bangun IKN sekarang, tapi berikan insentif ke usaha UMKM secara lebih masif,” kata Bhima.

Ia juga menambahkan bahwa, 97% serapan tenaga kerja nasional di UMKM, juga bukan lewat pembangunan IKN. Menurutnya, tenaga kerja yang diserap diperkirakan akan lebih dominan datang dari pulau Jawa, dan bukanlah tenaga kerja dari wilayah sekitar IKN.

“Pemerintah perlu juga pastikan bahwa utang di APBN tidak meningkat signifikan akibat kesalahan alokasi anggaran di IKN. Sekarang defisit APBN harus ditekan dibawah 3% tapi belanja nya boros untuk hal yang tidak berkaitan dengan pemulihan ekonomi. Ini jelas aneh,” ujar Bhima.

Ditambah dengan sebelumnya, Sri Mulyani, selaku Menteri Keuangan mengatakan bahwa pemerintah belum membagi dana PEN 2022 secara rinci.

Untuk itu, pemerintah akan memasukkan IKN menjadi salah satu dari program pemulihan ekonomi.

“Jadi ini akan kami desain baik untuk 2022, seperti diketahui 2022 paket pemulihan ekonomi Rp450 triliun masih belum dirinci seluruhnya. Jadi ini nanti mungkin bisa dimasukkan dalam bagian program PEN,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa, 18 Januari 2022.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.