Terkini.id, Jakarta – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan pastingan hubungan PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baik-baik saja.
Dirinya menjelaskan PKB akan selalu bergandengan tangan dengan PBNU.
“Sejauh yang saya paham, seperti biasa, baik-baik saja. Kader PKB begitu melek mata yang dipikirkan juga NU. PKB akan terus bergandengan tangan dengan NU, karena NU itu sudah menjadi darah dan daging kader PKB. Bahkan, guyonan yang populer di PKB itu bahwa sebelum lahir sudah NU,” kata Daniel dikutip CNNIndonesia.com, Selasa 10 Mei 2022.
Daniel menjelaskan, pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak bermaksud menyinggung PBNU.
Dia menilai, ucapan Cak Imin yang mengklaim 13 juta suara PKB solid dan tidak akan terpengaruh siapapun, termasuk PBNU, bertujuan untuk mendorong semangat kader partai serta memperkuat akar rumput.
- Muhaimin Usulkan Tiadakan Jabatan Gubernur, Tifatul Sembiring: Rumit Kali Idenya!
- Jubir PKB Dira Martamin Sebut Anies Baswedan Terkena Sindrom Thanos: Yang Paling Hebat!
- Soal Politik Identitas, PKB: Sedang Dibuat Pembusukan Kepada Anies Baswedan
- PKB Turut Bersuara Terkait Usulan Megawati Tak Ubah Nomor Urut Pemilu: Tidak Ada Terciderai dengan Model ini
- Curhat Kedekatannya Dengan Gus Dur, Prabowo Subianto: Saya Dulu Tukang Pijitnya
Dirinya pun menegaskan PBNU masih mempunyai peran penting terhadap PKB dalam menghadapi Pemilu 2024.
Bahkan, ia berpendapat, PBNU pun mempunyai peran penting terhadap kebaikan bangsa dan negara.
“NU bukan hanya penting untuk PKB, bahkan NU ikut menentukan negara dan bangsa ini,” tuturnya.
Seperti diketahui, hubungan PKB dan PBNU sedikit memanas usai Cak Imin mengatakan PKB mempunyai sekitar 13 juta pendukung solid.
Cak Imin mengklaim, belasan juta pendukung tersebut tidak terpengaruh siapapun, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz pun berpendapat Cak Imin merupakan sosok yang arogan.
“Saya terus terang merasa heran, kaget dengan Ketum PKB tiba-tiba kehilangan akhlak komunikasi. Kita melihat ada arogansi Muhaimin sebagai Ketum PKB dalam pernyataan tersebut, justru ini sangat tidak baik,” ujar Ishfah.
Dirinya menilai pernyataan Imin tersebut mengabaikan peran PBNU dalam perkembangan politik PKB.
Selama ini, lanjut Ishfah, sukger suara terbesar PKB ialah warga NU. Ia menilai, timbal balik PKB terhadap PBNU tidak sebanding sama sekali.
Sementara itu, hubungan PKB dan PBNU ternyata telah memanas sejak Gus Yahya menjadi Ketua Umum PBNU. Yahya sempat menyatakan tak ingin lagi PBNU jadi alat politik PKB.