Terkini.id, Jakarta – Politikus Gerindra, Arief Poyuono memberikan tanggapannya soal kinerja Anies Baswedan dalam mengatasi banjir yang terjadi di hampir seluruh wilayah Jakarta.
Arief Poyuono mengatakan banjir Jakarta merupakan tanda bahwa Anies Baswedan tidak bisa mengurusi masalah tersebut.
“Banjir dibilang sabotase. Wes aneh-ane ae (ada-ada saja). Padahal memang kenyataannya Anies ga becus urus banjir,” ujar Arief Poyuono, Selasa 11 Oktober 2022.
Arief Poyuono menjelaskan seharusnya banjir Jakarta diatasi berdasarkan ilmu pengetahuan alam bukan secara politis.
“Gaya saja selangit saat mengatakan pencegahan banjir harus menggunakan pendekatan scientific, bukan politis,” kata Arief Poyuono.
- Ditantang Bertaruh Tutup Akun Oleh Chusnul, Cipta Panca: Jangankan Tutup Akun, Tarohan Potong Telinga Ruhut Aja Gue Berani Kok
- Ahok: Kalau Soal Kata-Kata Gitu Gubernur Sekarang Lebih Pintar
- Ditanya Soal Banjir Jakarta, Ahok: Gubernur Sekarang Lebih Pintar Dari Saya!
- Wagub DKI Klaim Tidak Ada Banjir Signifikan, Hanya Ada Beberapa Genangan
- Soal Banjir Jakarta, Yusuf Dumdum Sebut Anies Baswedan Punya Mulut Comberan
“Apakah itu scientific? Yang ditampilkan malah sumur resapan, wes ga ada fungsinya sama sekali,” lanjut Arief Poyuono.
Lebih lanjut, Arief Poyuono juga menyinggung soal putusan pengadilan yang mengharuskan Anies Baswedan untuk mengeruk kali penyebab banjir.
“Bayangin aja, sekelas gubernur harus disuruh pengadilan baru mau bekerja. Mengeruk kali saja harus tunggu dipaksa warga lewat tuntutan di pengadilan,” tutur Arief Poyuono.
Sebelumnya beredar kabar di media sosial bahwa banjir Jakarta terjadi akibat perbuatan oknum yang sengaja menyumbat saluran air.
Sejumlah pengguna media sosial alias netizen menuturkan bahwa ada lowongan pekerjaan yang tugasnya untuk menyumbat saluran air agar terjadi banjir di kawasan ibukota.
Sebagian netizen berpendapat bahwa rumor mengenai hal tersebut adalah upaya untuk menjatuhkan pamor Anies Baswedan.
Pada Senin 10 Oktober 2022, Anies Baswedan menyatakan di hadapan wartawan tentang penyebab terjadinya banjir Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan ini menjelaskan banjir Jakarta terjadi akibat jumlah air hujan yang jatuh pada waktu yang sama di seluruh Indonesia.
“Seluruh wilayah Indonesia dapat warning (Peringatan) dari Aceh sampai dengan kawasan tengah Indonesia. Pekan kemarin, itu hujan dalam durasi waktu 2 – 2,5 jam. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh pada saat bersamaan,” ucap Anies Baswedan.
Diketahui pada pukul 19.00, Bendungan Katulampa statusnya naik menjadi siaga 2 alias siaga dengan tinggi permukaan air yang mencapai 190 cm.
BPBD DKI Jakarta memprediksi air akan sampai di Pintu Air Manggarai dalam waktu enam sampai sembilan jam kedepan.
Sumber: disway.com