Terkini.id, Jakarta – Politisi Demokrat, Ardi Wirdamulia menanggapi akun Khazanah GNH (Gus Nadirsyah Hosen) yang menilai Anies Baswedan sengaja memilih diksi “pribumi” yang memecah demi memuaskan hati pendukungnya.
Ardi Wirdamulia menilai bahwa tuduhan Khazanah GNH tersebut sangat jahat. Ia meyakini bahwa yang menulis cuitan tersebut adalah admin GNH.
“Tuduhan anda jahat sekali,” kata Ardi Wirdamulia melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 30 April 2022.
“Ini pasti yang nulis admin. Karena kalo yang beneran pinter pasti bisa lihat konteks,” sambungnya.
Ardi Wirdamulia menilai bahwa pidato kemenangan Anies Baswedan tersebut mengutip berbagai pepatah dari tiap bagian nusantara.
- Politisi Demokrat Pilih Dukung Husniah - Darmawangsyah, Percaya Bisa Dukung Pemberdayaan Perempuan
- Politisi Demokrat: Era SBY BBM Naik 2 Kali dan Jokowi 7 Kali
- Politisi Demokrat Kaitkan Subsidi BBM Dengan IKN, Sebut Proyek Buat Sombong: Nggak Penting
- Politisi Demokrat: Kasus FS Agar Dijadikan Momentum Polri untuk Membersihkan Kejahatan Terorganisir
- Politisi Demokrat Pertanyakan Soal Kasus Brigadir J: Apakah Kapolri Telah Membuka Kasus ini Seterang-terangnya?
“Mengajak untuk bersama-sama bekerja. Memecah belah dari mana? Cuma pikiran orang-orang yang dendam Ana,” katanya.
Sekedar catatan, pada bagian biografi tertulis keterangan bahwa akun Twitter Khazanah GNH dikelola oleh Komunitas Santri Gus Nadirsyah Hosen.
Dalam cuitan yang ditanggapi Ardi, Khazanah GNH turut menanggapi soal Gubernu DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menggunakan kata “pribumi” dalam pidato kemenangannya pada 2017 lalu.
Khazanah GNH menilai bahwa Anies Baswedan sengaja memilih diksi “pribumi” yang memecah ketimbang memililih diksi yang merangkul pasca Pilkada.
“Anies itu orang yang sangat terampil memilih diksi,” kata Khazanah GNH, sebagaimana dikutip pada Sabtu, 30 April 2022.
“Dia sengaja pilih diksi pribumi yang memecah ketimbang diksi yang merangkul pasca Pilkada,” sambungnya.
Khazanah GNH menilai bahwa tujuan Anies Baswedan memilik siksi ini adalah memuaskan hati pendukungnya saat itu.
“Kan bisa pilih diksi lain, Mbak Tatak. Akui itu salah, perbaiki dan jangan diulangi. Gitu aja!” katanya.
Dalam cuitannya yang lain, Khazanah GNH mengkritik anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Gubernur (TGUPP), Tatak Ujiyati yang membela Anies Baswedan soal pidato “pribumi”.
Tatak Ujiyati mengatakan, kata “pribumi” yang diucapkan Anies merupakan penekanan bahwa selama menjabat Anies akan melindungi rakyat kecil yang terpinggirkan.
Khazanah GNH lantas menegur Tatak Ujiyati untuk jangan membela sebab Anies Baswedan memang keliru dalam hal ini.
“Pilihan diksi “pribumi” saat pidatonya itu memecah anak bangsa. Konteksnya, dia baru saja menang Pilkada melawan Ahok yg dianggap non-pribumi. Kalau Anies salah, ya akui dan perbaiki. Bukan dibela terus, Mbak. Anies gak ma’shum!” jelas Khazanah GNH.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.