Terkini.id, Jakarta – Cekcok antara KSAD Dudung dan Habib Bahar belakangan ini diminta segera damai. Namun, menurut pengamat media sosial Ferdinand Hutahaean, permintaan itu ngawur.
Ferdinand awalnya merespon sebuah artikel berita yang memuat pernyataan pengamat agar KSAD Dudung menemui Habib Bahar. Namun, Ferdinand menilai, pernyataan tersebut terkesan aneh.
“Ini pengamat mana yang ngomong? Siapa ini? Kok bisa ngawur ini bicara? Dudung disarankan temui Bahar?” cuit Ferdinand dikutip dari Hops.id pada Jumat 24 Desember 2021.
Sambil menyindiri aksi kontroversial sejumlah orang yang mencium kaki Habib Bahar, Ferdinand pun meminta agar dia segera meminta maaf kepada KSAD Jenderal Dudung.
“Mestinya Bahar yang menghadap Dudung minta maaf dan cium tangan Dudung. Enggak perlu cium kaki, cukup tang. Dasar!” imbuh Ferdinand.
- Siap Tampung Santri Al-Zaytun, Habib Bahar: Gratis Gak Pakai Bayar
- Soal Habib Bahar Ditembak, Menko Polhukam Mahfud MD Buka Suara
- Singgung Kasus Ferdy Sambo, Habib Bahar: Itu Makar dari Allah
- Dihukum 6 Bulan Penjara, Bahar bin Smith Bebas 1 September Nanti
- HBS Cium Bendera Merah Putih: Akan Menjadi Awal Bangkitnya Kepercayaan Masyarakat
Sebelumnya diketahui, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga ikut berkomentar terkait perseteruan antara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dengan pendakwah Habib Bahar bin Smith.
Jamiluddin menilai, sebagai seorang KSAD, Jenderal Dudung sebaiknya menahan diri dan tidak membuka perseteruan lebih lanjut dengan Bahar.
Sebab, selama ini, TNI selalu mengatakan bahwa mereka berasal dari rakyat.
“Sungguh tak elok seorang KSAD berseteru dengan rakyat. Apalagi selama ini TNI selalu mengklaim berasal dari rakyat,” ungkap Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin, jika ada rakyat yang lancang dalam berbicara, Jenderal Dudung sebagai KSAD sebaiknya sebagai pihak yang meluruskan.
Dengan pendekatan seperti itu justru lebih pas dengan slogan TNI yang selalu mengklaim berasal dari rakyat.
“KSAD Dudung sebaiknya ngomong untuk meluruskan Habib Bahar kalau memang dinilai ‘salah jalan’. Pendekatan ini lebih pas dan konsisten dengan slogan TNI berasal dari rakyat,” tuturnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.