Terkini.id, Jakarta – Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyayangkan sikap Kompolnas Benny Mamoto yang seolah-olah menjadi juru bicara atau jubir Kapolri dibanding melakukan tugasnya sebagai pengawas Polri.
Hal tersebut di lontarkan oleh Refly Harun di kanal YouTube miliknya terkait dengan apa yang disampaikan oleh Benny Mamoto perihal kasus tewasnya Brigadir J.
“Harusnya dia sebagai anggota Kompolnas tidak jadi Jubir kepolisian, tapi mengkritisi apakah polisi sudah bekerja dengan baik atau tidak,” ucapnya di kanal YouTube Refly Harun yang dikutip Senin 8 Agustus 2022.
Refly melanjutkan jika Kompolnas itu tugas pokoknya adalah memberikan masukan terhadap pemerintah agar kepolisian bekerja secara professional.
“Kompolnas itu jadi mata dan hatinya Presiden, bukan malah jadi jubirnya polisi, jadi salah kaprah Benny Mamoto ya,” lanjutnya.
- Jarang Puji Pemerintah dan Lebih Sering Mengkritik, Fadli Zon Akui Punya Alasan Sendiri
- Refly Harun Sebut Oligarki Lebih Berkuasa Daripada Presiden: Ada yang Mempresepsikan Lebih Berkuasa
- Refly Harun Bicarakan Skenario Jegal Anies Baswedan: Jadikan Tersangka
- Diusulkan Jadi Sekjen PBB, Refly Harun Singgung Kemampuan Bahasa Asing Jokowi
- Refly Harun Soroti Aktivitas Ganjar: Dia Sudah Kebelet untuk Kampanye Keliling Daerah
Kemudian Refly menuturkan, pernyataan Benny Mamoto dahulu soal kasus tewasnya Brigadir J seolah lebih berat sebelah.
“Saya ingat pernyataan Benny, katanya tidak ada janggal aneh, dia terlalu dekat antara pengawas yang diawasi, yang terjadi: Benny terkesan bukannya menjadi pengawas tapi sebagai jubir kepolisian, sekaligus jubir kasus ini, malah banyak pernyataannya sudah dibantah itu keliru. Orang sudah curiga dari awal, memang aneh sense of logic-nya dia,” bebernya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pernyataan yang dilontarkan oleh Benny Mamoto ramai diperbincangkan oleh publik.
Saat itu Benny Mamoto menyatakan, tidak ada yang janggal dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Selain itu, Benny juga menuturkan jika Bharada E juga seorang juara menembak.
Namun pernyataan Benny Mamoto tersebut disanggah oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan juga tim kuasa hukum Bharada E.
Pernyataan tersebut membuat publik murka karena menurut mereka Benny Mamoto tidak menjalankan tugasnya secara professional.
Hingga saat ini belum ada tanggapan dari Benny Mamoto soal pernyataan yang dilontarkan oleh Refly Harun tersebut.