Terkini.id, Jakarta – Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin terang-terangan menyebut rezim Jokowi sudah kesetanan karena pengaruh kuat dari paham komunis.
Hal terkait rezim Jokowi itu disampaikan Novel Bamukmin lantaran melihat adanya kekuatan besar di balik kasus Munarman.
Novel pun menampik tudingan bahwa Munarman terlibat dalam kasus dan gerakan terorisme di Indonesia.
Justru menurutnya, ada kekuatan besar yang memang sedang bermain di balik kasus eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) itu.
“Rezim sudah diduga kesetanan dan pengaruh cukong komunis yang kuat,” ungkap Novel Bamukmin.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- PA 212 Laporkan Budi Dalton ke Polisi Usai Sebut 'Miras' Minuman Rasulullah
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- Novel Bamukmin Soroti Dugaan Kejahatan Heru Budi Hartono Ketika Ahok Jadi Gubernur
- Sikapi Pernyataan Habib Husin Soal KM 50, Wasekjen PA 212: Ungkapan Basi, Tidak Laku produkBuzzerRp!
Menurut Novel, kekuatan cukong komunis kepada rezim Jokowi itu sangat kuat sehingga mantan Gubernur DKI itu tak lagi mendengarkan wakil rakyat bicara.
Ia pun juga mengaku telah memberikan klarifikasi dan sejumlah bukti kepada anggota DPR Habiburokhman terkait kasus Munarman.
“Saudara Habiburokhman pun sudah sudah menyampaikan pendapatnya bahwa Munarman sangat jauh terlibat (terorisme),” kata Novel Bamukmin, Selasa 3 Agustus 2021 dilansir dari GenPi.co.
Novel Bamukmin lantas kembali menyinggung rezim Jokowi yang menurutnya sudah membuat gaduh dan memecah belah bangsa. Bahkan, pentolan 212 ini mencap mereka anti-Pancasila dan antiagama.
“Yang mana Pancasila dan agama justru dipakai untuk menutupi kedok yang diduga komunisme gaya baru,” ujarnya.