Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Kristia Budhyarto alias Kang Dede menanggapi politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya yang membicarakan soal alasan pembubaran Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Densus 88.
Ia menyindir bahwa gerombolan yang ingin membubarkan Densus 88 adalah gerombolan teroris.
“Gerombolan yang ingin membubarkan Densus 88 AT mereka adalah gerombolan teroris,” kata Kang Dede melalui akun Twitter resminya pada Jumat, 4 Maret 2022.
“Catet yang pentol korek @TofaTofa_id,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Kang membagikan cuitan yang mengunggah debat Mustofa Nahra dengan Eko Kuntadhi mengenai pembubaran Densus 88.
- Wasekjen PBNU Minta Polri Ungkap Aliran Dana di Kasus ACT, Mustofa Nahra: Sekalian Aliran Dana dari Maming
- Ruhut Sindir Anies yang Nikahkan Anak Pakai Bahasa Arab, Mustofa Nahra: Ini Udah Keterlaluan
- Kader Partai Ummat Bela Roy Suryo Dibebaskan, Habib Husin: Bahaya Kalau Didiamkan!
- Mustofa Nahra Dukung Roy Suryo, Husin Shihab: Artinya Penistaan Agama Hanya Berlaku Bagi Islam
- Ajak Masyarakat Dukung Roy Suryo, Mustofa Nahra Diserbu Warganet: Salah Kok Dibela
Ditelusuri Terkini.id, video lengkap perdebatan tersebut diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews dengan judul “Saling Sanggah, Mustofa vs Soal Eko Kuntadhi Tagar Bubarkan MUI | Dua Sisi tvOne” pada 18 November 2021.
Dalam video tersebut, awalnya Mmustofa memprotes mengenai tagar-tagar penyeruan pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang muncul di Twitter.
Eko Kuntadhi lantas membalas bahwa tagar-tagar itu hanyalah respons publik terhadap kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya, khususnya terkait tokoh MUI, Anwar Abbas yang meminta pembubaran Densus 88.
Menanggapi itu, Mustofa Nahra mengatakan bahwa publik sudah lama mengusulkan pembubaran Densus 88.
Namun Eko Kuntadhi membatah dan menyebutkan bahwa yang meminta bukan publik, melainkan tokoh-tokoh atau pendukung-pendukung teroris seperti Abu Bakar Bashir.
Mustofa Nahra lantas mengatakan lagi bahwa Muhammadiyah sendiri pernah meminta Densus 88 dibubarkan.
Ia mengatakan bahwa Densus 88 diminta dibubarkan karena kekejaman dan kekerasan aparat.
“Jadi waktu itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah meminta Densus bubar karena 7 Pemuda Muhammadiyah di Ambon itu ditembak, ada videonya. Pertama ini 2013,” kata Mustofa Nahra.
Jadi, ia meminta agar jangan Anwar Abbas yang disalahkan mengenai usulan pembubaran Densus 88 ini. Sebab, usulan itu telah ada sejak 2013.
Menanggapi Mustofa Nahra, Eko Kuntadhi menegaskan bahwa Densus 88 adalah lembaga antiteror.
“Paham. Tapi gak pernah sempurna,” potong Mustofa Nahra.
Eko Kuntadhi yang sempat dipotong ucapannya pun terus melanjutkan bahwa teroris adalah sesuatu yang nyata bagi publik.
“Korbannya masih banyak sekarang. Dan Anda teriak-teriak membela teroris minta Densus dibubarkan dengan framing yang kayak tadi. Itu pembelaan terhadap aksi terorisme,” kata Eko.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
