Terkini.id, Jakarta – Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu melontarkan sindiran keras kepada Pemerintahan saat ini, yakni Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.
Said Didu mengatakan bahwa sebutan yang cocok untuk rezim Presiden Jokowi sepertinya adalah rezim KODOK.
Ia memiliki kepanjangan sendiri dari “KODOK” ini, yakni Korupsi, Oligarksi, Dinasti, Otoritarian, dan Koncoisme.
Mantan Menteri ESDM ini membandingkan dengan rezim orde baru (orba) dulu yang menurutnya jatuh karena dinilai sebagai rezim KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme).
“Dulu orde baru jatuh karena tuduhan rezim KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme),” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 30 Oktober 2021/
- Kabar Rencana PPN Naik Jadi 12 Persen Tahun 2025, Said Didu: Pemerasan Rakyat
- Pemerintahan Jokowi Habiskan Rp 2.778 Triliun Bangun Tol Hingga Bandara, Said Didu: Ini Kebohongan Publik
- Said Didu Sorot Permintaan Jokowi ke China Terkait IKN hingga Singgung Kereta Cepat
- Kritik Subsidi Mobil Listrik, Said Didu Berikan Contoh Alur Merampok Rakyat Melalui Kebijakan
- Stafsus Kemenkeu Disemprot Said Didu Usai Bahas Dana Pajak
“Sepertinya sekarang yang terjadi adalah rezim KODOK (Korupsi, Oligarksi, Dinasti, Otoritarian, dan Koncoisme),” tambahnya.
Ditelusuri Terkini.id, pernyataan Said Didu itu ditanggapi beragam, baik kritikan ataupun dukungan oleh para netizen.
Beberapa netizen yang mengkritik balik Said Didu mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak seperti yang dituduhkan.
“Itu kan pendapat Bapak, kalo kami rakyat kecil merasakan baru pemerintahan ini yang berpihak ke rakyat kecil,” kata DisingJulia***.
“Soal Dinasti, Jokowi tidak seperti itu, dia tidak punya partai. Kalo Junjungan anda SOEHARTO itu khan yang juga bisa membuat hidup anda makmur. Saya katakan BKKA, PERTAMINA, Anak Perusahaannya. SMUANYA BANDIT, PERAMPOK. Saya adalah Rekanan, Intinya Pertamina itu banyak setannya,” kata @Yesaya19105***.
“Anda sendiri sudah berbuat apa? Ejekan anda sangat tidak sopan untuk orang nomor 1 negeri ini,” kata @amosj***.
Namun, ada pula beberapa netizen yang menyetujui ucapan Said Didu yang menurut mereka adalah fakta.
“Capek-capek ikutan demo 98 cuma untuk lahirin rezim kodok, apes deh perjuangan,” kata @nanizahri***.
“Lebih parah lagi dong, aku turun ke jalan menuntut reformasi. Turunkan rezim. Aktivis-aktivis berjuang atas nama rakyat tak kalah sengit media TV saat itu menyiarkan (aku terpesona saat itu), tapi sekarang prettt!. Rezim kodok berkuasa,” @Fadlipeny***.
“Dan itu bukan tuduhan tetapi fakta,” kata @ijun***.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.