Terkini.id, Jakarta – Pemerintah lewat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal Moeldoko mengatakan bahwa isu bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) dimunculkan untuk kepentingan tertentu.
Menurutnya, tidak mungkin isu tersebut muncul tiba-tiba ke publik tanpa adanya kepentingan tertentu.
“Tidak mungkin datang secara tiba tiba (isu PKI). Karena spektrum itu terbentuk dan terbangun tidak muncul begitu saja,” ujar Moeldoko lewat siaran persnya kepada media, Kamis 1 Oktober 2020.
“Jadi jangan berlebihan sehingga menakutkan orang lain. Sebenarnya bisa saja sebuah peristiwa besar itu menjadi komoditas untuk kepentingan tertentu,” tambahnya.
Isu kebangkitan PKI, kata Moeldoko, bisa dilihat dari dua tujuan yakni untuk menimbulkan kewaspadaan yang menentramkan atau kewaspadaan yang menimbulkan ketakutan.
- Perkuat Inklusi Keuangan, OJK Resmikan Kantor di Papua Barat dan Papua Barat Daya
- Kisah Perjalanan Munafri Arifuddin yang Menginspirasi Mahasiswa Hukum Unibos
- Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Dorong Ekonomi Sirkular di SDGs Action Forum Bappenas
- Prof Nurhayati Desak Izin Operasional GMTD Dicabut, Terlalu Fokus Membangun Rumah Mewah
- Pemkab Jeneponto Perkuat Sinergi CSR, Kolaborasi Bersama BUMN dan BUMD
Ia mengatakan, semestinya setiap tokoh masyarakat berupaya mengedepankan tujuan untuk menentramkan masyarakat, bukan malah menakut-nakuti.
Terlebih, kata Moeldoko, saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19. Ia mengatakan semestinya setiap pemimpin berempati di masa sulit seperti ini.
“Kalau saya memilih, kewaspadaan untuk menenteramkan. Yang terjadi saat ini, menghadapi situasi saat ini apalagi di masa pandemi, membangun kewaspadaan yang menenteramkan adalah sesuatu pilihan yang bijak,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
