Terkini.id, Jakarta – Kasus Ferdinand Hutahaean terkait cuitannya yang digadang-gadang mengandung ujaran kebencian beberapa waktu lalu, masih cukup panas diperdebatkan.
Adapun pihak yang kontra terhadap hal itu mengatakan bahwa yang ditulis Ferdinand ‘Allah Mu Lemah’ merupakan bentuk penistaan agama.
Namun tak sedikit pula yang menilai bahwa tak ada yang salah dari tulisan itu.
Menanggapi persoalan yang sedang memanas ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, hadir sebagai penengah.
Ia meminta agar semua pihak untuk menghormati proses hukum pada kasus bernuansa SARA yang melibatkan Ferdinand Hutahaean.
- Unggah Foto Bersama Ruhut Sitompul, Twitter Ferdinand Hutahaean Dibanjiri Ratusan Komentar
- Ferdinand Hutahaean: Selama Tidak Ada Bukti, Perkataan Anies Baswedan dan Pendukungnya adalah Omong Kosong
- Anies Baswedan Dipanggil KPK Terkait Formula E, Ferdinand Hutahaean Titip Pertanyaan
- Ferdinand Hutahaean ke Anies Baswedan: Sudahlah Lebih Baik Diam, Sudah Tak Berguna!
- Kamaruddin Sebut Hukum Rusak di Tangan Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Fokus Kasus Brigadir J, Jangan Beropini Jauh!
Mengutip dari Republika.co.id, Menag juga mengajak masyarakat tidak buru-buru menghakimi Ferdinand, apalagi tanpa didasari informasi yang komprehensif.
“Saya mengajak masyarakat tidak buru-buru menghakimi Ferdinand. Kita tidak tahu apa niat sebenarnya Ferdinand memposting tentang ‘Allahmu Ternyata Lemah’ itu. Untuk itu tunggu sampai proses hukum ini tuntas sehingga masalah menjadi jelas,” ungkap Yaqut seperti ditulis Republika, Jumat 7 Januari.
Menurut Yaqut, sangat mungkin karena Ferdinand mualaf, dia belum memahami agama Islam secara mendalam, termasuk dalam hal akidah.
Jika ini benar, maka Ferdinand membutuhkan bimbingan keagamaan, bukan cacian.
Untuk itu, klarifikasi atau tabayyun pada kasus ini adalah hal yang mutlak.
Yaqut juga berharap kasus yang sudah ditangani kepolisian itu bisa berjalan transparan dan segera tuntas dengan menghasilkan putusan yang seadil-adilnya.
Terkait kasus ini, ia meminta masyarakat Indonesia tetap tenang dan mengakhiri polemik ini di media sosial.
Di sisi lain, dengan adanya kasus ini, ia berharap dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk semakin hati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Mari gunakan media sosial dengan menyebarkan konten-konten yang santun, termasuk soal agama. Sehingga kerukunan beragama akan semakin kokoh dan kuat,” timpalnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.