Terkini.id, Jakarta – Ade Armando seorang Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) kini turut merespons perihal peraturan wajib hijab yang sempat menuai perbincangan publik.
Dalam keteragannya, Ade Armando menegaskan bahwa memutuskan untuk berhijab atau tidak adalah sebuah pilihan yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun.
Di mana pernyataan itu disampaikan Ade setelah dirinya mendapat laporan tentang seorang siswi yang dipaksa berjilbab di sebuah Sekolah Negeri.
Ade Armando tidak mengungkapkan secara detail soal siswi tersebut. Namun, katanya, siswi tersebut tinggal di Jawa barat. Dimana siswi tersebut sampai diancam guru di sekolahnya, jika tetap ngotot tidak mengenakan hijab dia bakal diberi nilai jelek.
“Tentu adalah hak seseorang untuk menganggap ada aturan Allah yang mewajibkan perempuan berjilbab. Namun yang disebut aturan berjilbab itu adalah sesuatu yang yang bisa diperdebatkan,” kata Ade. Dikutip dari Populis. Kamis, 2 Juni 2022.
- Helmi Felis ke Jokowi: Bukan Percuma Pak! Tuanya Nanti Jadi Penipu, Umbar Janji Boro-Boro Ditepati
- Layak Jadi Cawapres, Pegiat Politik: Erick Thohir Banyak Bawa Ide Cemerlang
- Nicho Silalahi Ke Erick Thohir: Kalau Udah Tahu Bodoh Ya Mundur!
- Fahri Duga Anies Gagal Maju Capres, Helmi Felis: Please, Jangan jadi Dukun!
- Helmi Felis Sebut Anies Baswedan Tercatat Sejarah: Kakek Sampe Neneknya Frontliner!
Ade menjelaskan, di dalam Islam tidak ada peraturan yang dengan tegas mengatur para muslimah untuk berhijab.
Jadi menurutnya ketika seseorang memilih untuk tidak berhijab sebaiknya tidak dipersoalkan apalagi sampai melakukan pemaksaan.
“Jadi, sebenarnya berjilbab seharusnya menjadi pilihan yang bisa diikuti atau tidak. Karena itu, kewajiban berjilbab adalah yang tidak bisa diterima,” katanya lagi.
Ade melanjutkan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan hijab kadang – kadang keliru karena dicekoki ajaran dari pemuka agama tertentu sehingga mereka menggap penggunaan hijab adalah peraturan yang mutlak diikuti semua muslimah.
“Atau yang lebih penting, mudah-mudahan umat Islam bisa terbuka kesadaran dan mata hatinya bahwa berjilbab adalah sebuah pilihan yang bisa diikuti atau tidak oleh semua perempuan tanpa harus dipaksa,” tuturnya.
Lebih jauh Ade mengatakan pemaksaan kehendak kepada perempuan untuk mengenakan hijab tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah seperti yang disebutkan tadi.
Kasus model begini lanjut Ade masih banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Dia mengaku menyayangkan hal tersebut.
“Dan yang lebih menyedihkan, yang mengalami penderitaan semacam ini bukan cuma dia sendirian. Ini terjadi di mana-mana di Indonesia,” tukasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
