Terkini.id, Jakarta – Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menilai bahwa Presiden Indonesia selanjutnya pasti akan memiliki pekerjaan yang sangat banyak.
Selain harus bekerja keras memperbaiki mental, menurutnya, Presiden Indonesia selanjutnya juga harus membayar utang yang jumlahnya banyak.
“Presiden berikutnya pasti punya PR banyak banget. Menggunung. Pasti itu,” kata Mustofa Nahra melalui akun Twitter @MNW_MNW_MNW, seperti dikutip Terkini.id pada Selasa, 28 Juni 2022.
“Selain harus kerja keras perbaiki mental, juga harus bayar utang yang gila-gilaan jumlahnya,” lanjutnya.
Mustofa Nahra pun mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpinan yang tepat di tahun 2024 nanti.
- Wasekjen PBNU Minta Polri Ungkap Aliran Dana di Kasus ACT, Mustofa Nahra: Sekalian Aliran Dana dari Maming
- Ruhut Sindir Anies yang Nikahkan Anak Pakai Bahasa Arab, Mustofa Nahra: Ini Udah Keterlaluan
- Kader Partai Ummat Bela Roy Suryo Dibebaskan, Habib Husin: Bahaya Kalau Didiamkan!
- Mustofa Nahra Dukung Roy Suryo, Husin Shihab: Artinya Penistaan Agama Hanya Berlaku Bagi Islam
- Ajak Masyarakat Dukung Roy Suryo, Mustofa Nahra Diserbu Warganet: Salah Kok Dibela
Ia mewanti-wanti bahwa jika rakyat salah memilih pemimpin di Pemilu mendatang, maka Indonesia bisa berantakan.
“Kekuasaan 2024 nanti, harus mirip Jakarta. Pilih yang lurus. Karena jika salah pilih, bisa ambyar negeri kita ini,” katanya.
Cuitan Mustofa Nahra pun mendapat banyak tanggapan dari netizen, termasuk sindiran.
Netizen dengan nama akun @anton_*** membalas bahwa Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo (Jokowi) memiliki kerja yang nyata.
Ia juga menilai bahwa orang yang bisa menlanjutkan kerja Presiden Jokowi adalah Ganjar Pranowo.
“Waduuuh… pak Topa dah mulai eyyor… Jakarta 5 tahun terakhir apa yang bisa dibanggaiiiin…? mikiiiir…,” kata netizen ini.
“Jokowi kerja nyata jelas dirasakan dari sabang sampai meraoke dan yang bisa melanjutkan itu jelas-jelas GP. Mantan DKI dah jelas ga mgkn mampu Mending jadi guru tata kata,” sambungnya.
Mustofa Nahra lantas membalas bahwa Anies Baswedan adalah Gubernur, maka seharusnya dibandingkan dengan Gubernur, bukan Presiden.
“Anies cuma Gubernur. Tolong dibandingin ama Gubernur. Jangan dibandingin ama Presiden. Ya gak apple to apple. Jangan merendahkan Pak Jokowi ya,” katanya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
