Dari total 39 anak panti asuhan yang tinggal, 18 diantaranya menjadi korban kekerasan tersangka baik secara fisik maupun verbal.
Ngajib juga mengungkapkan motif kekerasan yang dilakukan. Tersangka melakukan itu lantaran kesal dengan anak asuhnya yang dianggap tidak disiplin.
“Tersangka kesal dengan anak-anak didiknya karena dianggap malas dan tidak disiplin, ” ujarnya.
Tindak kekerasan itu dilakukan tersangka sejak tahun 2022 hingga akhirnya video perlakuannya kepada anak panti asuhan pun viral pada Februari 2023.
“Kekerasan itu dilakukan sejak tahun 2022 sampai 2023,” katanya.
Sementara itu, beberapa netizen pun turut memberikan komentar yang beragam di akun media sosial Mafhud MD.
“Mohon bantuan hukumnya pak…anak saya kelas 2 SD dikelurkan dr sekolah Northern Green School Medan bulan November 2019,namun sampai saat ini dapodik msh disandera pihak sekolah shg anak tidak dapat bersekolah ditempat yang diinginkan,saat ini hanya sekolah budi murni 1 menumpang,” tulis @luc***.
“Maaf, sebaiknya justru Bapak menelusuri, mengkonfirmasi, baru kemudian menyampaikan ke publik ttg validitas video tsb. Bila valid, sekalian disampaikan apa tindakan yg telah diambil. Bila mmg video hoax, juga sgr ditindaklanjuti. Kurang tepat bila malah bertanya di sini. Tks,” kata @tan***.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.