Tak Setuju dengan Panggilan ‘Wan Abud’, Yunarto Wijaya: Tindakan Berbau Menuju Rasis
Komentar

Tak Setuju dengan Panggilan ‘Wan Abud’, Yunarto Wijaya: Tindakan Berbau Menuju Rasis

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik, Yunarto Wijaya menyatakan tidak setuju dengan panggilan “Wan Abud” kepada “seseorang” (yang tak ia sebutkan namanya).

Menurut Yunarto Wijaya, panggilan Wan Abud kepada seseorang itu merupakan tindakan yang berbau rasisme.

Ia khususnya mengatakan ini kepada orang-orang yang sudah muak dengan kelakuan “orang tersebut” yang menggunakan isu SARA di Pilkada.

Menurut Yunarto, orang yang tak suka isu SARA dijadikan mainan di Pilkada seharusnya juga sadar bahwa panggilan “Wan Abud” adalah sesuatu yang rasis.

“Kalo anda muak dengan kelakuan orang itu yang menggunakan isu SARA di Pilkada, harusnya anda juga sadar diri bahwa panggilan Wan Abud ke dirinya (menurut saya) juga tindakan berbau menuju rasis. Ayo konsisten terhadap prinsip,” kata Yunarto Wijaya melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 9 Desember 2021.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Dalam cuitannya, Yunarto Wijaya sama sekali tidak menyebutkan nama spesifik soal siapa yang ia maksud.

Namun, ditelusuri Terkini.id di kolom komentar, beberapa netizen berasumsi bahwa orang yang dimaksud Yunarto Wijaya adalah Anies Baswedan.

“Setuju, menurutku menyebut Anies Baswedan saja sudah cukup mengingatkan terjadinya politik identitas pada pilkada 2017,” kata @arybi***.

 “Betul bang, tp mungkin orang2 mulai muak ketika diskusi,debat atau adu argumentasi dengan pendukungnya dan termasuk orangnya (Anies) malah berbalas opini ga bermutu. Harus diakui beliau dengan cara bicaranya terkadang seperti menghina intelektualitas, itu sebabnya,” kata @7nag***.

“Panggilan Wan Abud buat Anies, Mukidi atau Jae buat Jokowi hanya akan memperparah polarisasi. Harus dihentikan,” kata @adnr***.