Terkini.id, Beijing – Taliban mulai paparkan peta politik, China harap ada kebijakan agama yang moderat di Afghanistan. Usai mengambil alih kekuasaan di Afghanistan yang ditandai dengan jatuhnya Ibu Kota Kabul, Taliban mulai memaparkan peta politiknya guna membangun pemerintah yang lebih baik.
Hal itu mendorong para petinggi Taliban untuk memberlakukan kebijakan yang lebih lunak, terutama terhadap partisipasi wanita dalam pemerintahan.
Kendati suara internasional yang didominasi Eropa lebih cenderung mengungkapkan pesimistisnya, namun beberapa negara seperti Rusia dan China melihat Taliban dalam perspektif lain.
China sendiri mendorong Taliban yang kini menguasai Afghanistan untuk menerapkan kebijakan agama yang lebih moderat. China juga berharap rezim baru Afghanistan dapat membuat terobosan untuk menghentikan kelompok teroris internasional.
Seperti dikutip Xinhua via kontan.co.id, Rabu 18 Agustus 2021, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, pihaknya berharap Taliban dapat bekerja dengan semua pihak dalam membentuk kerangka kerja politik yang terbuka dan inklusif.
- Hoax, Berdar Video di Provinsi Hunan Siang menjadi Gelap Akibat Gerhana
- Cerita Suhardi Dua Bulan di China Mengubah Nasibnya Bersama Huadi Group
- Luhut Sebut Sudah Tahu Gembong Ekspor Nikel ke China
- Amerika Serikat, Rusia, dan China Berkumpul di Makassar, Danny Pomanto: Makassar Jadi Kota Perdamaian
- Warga China Pilih Lawan Cuaca Dingin dan Lonjakan Covid-19
Selain itu, pemerintah Negeri Tirai Bambu itu berharap Taliban juga dapat menerapkan kebijakan luar negeri yang damai dan bersahabat. Terutama, mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga guna mencapai rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan.
Hua Chunying menjelaskan, rezim baru Afghanistan harus membatasi dan menindak kelompok teroris termasuk Gerakan Islam Turkestan Timur, untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat berkumpulnya pasukan teroris dan ekstremis lagi.
Memperhatikan China adalah negara tetangga terbesar Afghanistan, Hua Chunying mengatakan pihaknya selalu menghormati kemerdekaan dan kedaulatan Afghanistan, juga integritas teritorial, mematuhi kebijakan non intervensi dalam urusan internal, serta menerapkan kebijakan ramah terhadap semua orang Afghanistan.
“Untuk waktu yang lama, China telah mempertahankan kontak dengan Taliban Afghanistan berdasarkan penghormatan penuh terhadap kedaulatan nasional Afghanistan, dan kehendak berbagai faksi di negara itu, dengan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan penyelesaian politik masalah Afghanistan,” imbuhnya.
Dalam beberapa bulan terakhir saja, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi menjadi tuan rumah pertemuan kedua Menteri Luar Negeri China Plus Asia Tengah (C+C5) dan Dialog Menteri Luar Negeri China-Afghanistan-Pakistan keempat, menghadiri Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).
Wang Yi juga memiliki komunikasi dan interaksi yang erat dengan pemangku kepentingan penting dalam masalah Afghanistan termasuk Rusia, Pakistan, Amerika Serikat (AS), negara-negara Asia Tengah, Uni Eropa, Iran, dan Turki.
Pada 28 Juli 2021 lalu, Wang Yi bertemu delegasi kunjungan yang dipimpin kepala komite politik Taliban Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar di Tianjin.
Wang Yi mengungkapkan harapannya, Taliban Afghanistan akan memprioritaskan kepentingan nasional, menjunjung tinggi topik pembicaraan damai, menetapkan tujuan perdamaian, membangun citra positif, dan mengejar kebijakan inklusif.
“China akan terus menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dengan semua pihak terkait untuk mendorong diakhirinya perang di Afghanistan lebih awal dan mencapai perdamaian abadi,” tutup Hua Chunying.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.