Jangan Takut! Ternyata Minum Kopi Bisa Tunda Kematian, Berikut Penjelasannya
Komentar

Jangan Takut! Ternyata Minum Kopi Bisa Tunda Kematian, Berikut Penjelasannya

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Menenggak secangkir kopi kini telah menjadi rutinitas wajib bagi banyak orang.

Kopi disinyalir mampu menyegarkan diri dan menghilangkan kantuk untuk menghadapi segudang aktivitas harian.

Tak heran, kopi menjadi minuman favorit berbagai kalangan usia, yang bisa dikonsumsi kapanpun, pagi, siang, atau malam.

Dilansir dari Detikcom pada Minggu 5 Juni 2022, menurut Webmd, jurnal Annals of Internal Medicine yang ditulis Dan Liu dan rekan, 170 ribu orang di Inggris yang mengonsumsi 2-4 cangkir dalam sehari punya angka kematian lebih rendah dibanding mereka yang sama sekali tidak minum kopi.

Mengutip Everyday Health, kafein dapat mencegah demensia dengan meringankan kondisi penderita gangguan kognitif ringan.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Sementara itu, antioksidan yang terkandung pada kopi dapat memperbaiki kerusakan sel yang bisa memicu timbulnya penyakit. Tak heran, kopi punya potensi mengurangi risiko kanker.

Peminum kopi juga memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 karena insulin mereka bekerja lebih baik. Diketahui, insulin merupakan hormon yang berfungsi mengubah gula dan karbohidrat menjadi energi.

Konsumsi kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit alzheimer dan parkinson. Bahkan, bagi penderita parkinson, minum kopi dapat mengurangi frekuensi tremor.

Kopi memang memiliki banyak manfaat bahkan bisa menunda kematian, namun demikian konsumsi berlebih juga bisa menimbulkan efek samping.

Konsumsi kopi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti migrain, insomnia, sering buang air kecil, asam lambung naik, hingga meningkatkan detak jantung.

Menurut Mayo Clinic, jumlah batas konsumsi kafein yang disarankan adalah 400 miligram per hari atau maksimal 3 cangkir untuk orang dewasa yang sehat.

Jumlah kafein yang aman berbeda untuk setiap orang berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan keseluruhan.

Meski begitu, angka batas tersebut adalah angka rata-rata yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa agar tidak overdosis.