Fakta Baru, Munarman Dulu ‘Nego’ Bandara Soetta untuk Jemput Rizieq, Netizen: Diancam, Tabiatnya FPI!

Fakta Baru, Munarman Dulu ‘Nego’ Bandara Soetta untuk Jemput Rizieq, Netizen: Diancam, Tabiatnya FPI!

FR
Fitrianna R
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Seperti diketahui, sidang lanjutan kasus kerumunan dengan terdakwa Rizieq Shihab kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Senin kemarin, 12 April 2021, yang ternyata mengungkap sebuah fakta baru.

Apa itu? Yakni adanya negosiasi antara pengelola Bandara Soekarno-Hatta dengan beberapa eks petinggi Front Pembela Islam (FPI).

Saat itu, pihak keamanan Bandara Soetta dinego oleh eks FPI yang salah satunya adalah Munarman.

Adapun negosiasi itu dilakukan agar mereka bisa masuk untuk menjemput Rizieq Shihab di Terminal 3 Bandara Soetta.

Hal itu sebagaimana kesaksian yang disampaikan oleh Senior Manager Of Aviation Security Bandara Soetta, yakni Oka Setiawan.

Oka mengatakan bahwa sebenarnya berdasarkan SOP, hal tersebut tidaklah boleh dilakukan.

“Sebenarnya tidak boleh, akhirnya kami negosiasi.”

Ia lantas membeberkan bahwa negosiasi tersebut di antaranya dilakukan oleh Munarman dan menantu Rizieq Shihab, yakni Hanif Alatas.

Selain Munarman dan Hanif Alatas, Oka juga menyebut nama eks Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis.

“Ada Pak Hanif, ada Pak Sobri, Pak Munarman. Saya negosiasi dengan Pak Munarman. Tidak ingat lagi.”

Oka kemudian memberi tahu bahwa awalnya pihak Rizieq meminta agar Bandara Soetta mengizinkan sebanyak 20 orang agar bisa masuk.

Namun, berdasarkan negosiasi yang terjadi, pihak keamanan bandara hanya mengizinkan sebanyak 10 orang yang bisa masuk.

“Jemput sampai ke dalam sekitar 10 (orang). Memaksa 20, kami tidak izinkan jadi 10 orang,” aku Oka. 

Setelah penjemputan itu, Rizieq Shihab kemudian langsung menaiki mobil dan pergi meninggalkan Bandara Soetta.

“Setelah dijemput, terus menaiki mobil langsung jalan.”

Menanggapi pengakuan Oka sebagai saksi di persidangan tersebut, netizen pun mengeluarkan beragam reaksi.

Beberapa di antaranya, yaitu mereka menuding bahwa pastinya negosiasi yang dimaksud berupa ancaman, bukan perundingan secara baik-baik.

Itu karena menurut netizen, tabiat Front Pembela Islam alias FPI memang suka mengancam demi memenuhi keperluan mereka. 

“Bukan di nego…!!! Tapi di ancam..!!! Kan sudah tabiatnya FPI ngancam2 kalau minta sesuatu..atau kalau ada keperluannya …,” tuding akun Denny Alow.

“Dinego dengan diancam beda2 tipis klo menyangkut kelompok itu,” timpal akun Paskalis Adis.

“Berusaha negosiasi, sdh diberikan ijin masuk terminal 3, malah merusak….kaum egois …,” ujar akun dennya.susanto.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.