Formula E Dinilai Akan Pulihkan Ekonomi Jakarta, Dedek Prayudi: Omong Kosong!

Formula E Dinilai Akan Pulihkan Ekonomi Jakarta, Dedek Prayudi: Omong Kosong!

R
Muh Ikhsan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi terang-terangan membantah bahwa dengan adanya Formula E akan memulihkan ekonomi DKI Jakarta terutama setelah dihantam Covid-19.

Menurut Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni, kegiatan mobil listrik itu bukan konsep event biasa karena ini event internasional yang akan ditonton lebih dari 170 negara. Karena itu menurutnya, hal ini diharapkan akan berdampak pada pemulihan ekonomi.

“Mudah-mudahan ini punyai efek ekonomi yang diprogramkan oleh pemerintah yaitu pemulihan ekonomi yang tahun depan Insya Allah mudah-mudahan semua terselenggara baik dari ada MotoGP, Formula E,” kata Ahmad Sahroni dilansir dari Viva pada Minggu 20 Februari 2022.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu juga berharap Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat pun bisa digunakan oleh Formula 1.

Ia mengaku menerima tawaran dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi ketua pelaksana Formula E karena demi kepentingan bangsa.

Baca Juga

Senada dengan itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar juga mengatakan bahwa Formula E merupakan upaya untuk menyehatkan kondisi ekonomi DKI Jakarta.

Menurut Musni, Formula E merupakan ajang balap mobil yang akan mendatangkan turis asing. Dengan begitu, tentu saja para tamu dari mancanegara tersebut memerlukan akomodasi dan konsumsi.

“Hotel akan penuh diisi para tamu serta kebutuhan makan, minum dan beli oleh-oleh,” kata Musni Umar dilansir dari arahjaya.com, Minggu 20 Februari 2022.

Selain itu, dalam pengerjaan proyek Formula E hingga pelaksanaannya jelas akan menyerap tenaga kerja sehingga akan menjadi pendorong bangkitnya ekonomi di Jakarta.

Namun begitu, menurut Dedek Prayudi hal itu tidak lebih dari sekedar omong kosong belaka. Menurut Dedek, terdapat beberapa alasan yang membantah semua pernyataan tersebut, baik dari studi kelayakan, kajian analisis dan investasi hingga analisis keuntungan.

“Studi kelayakannya aja gak layak. Gak ada kajian bisnis dan investasinya. Gak ada cost benefit analysisnya. Klaim akan berdampak ini berdampak itu ya klaim omong kosong, Prof,” ujar Dedek melalui akun Twitternya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.