Terkini.id, Jakarta – Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin menanggapi soal harta kekayaan Presiden Jokowi yang naik saat pandemi Covid-19 berdasarkan laporan dari KPK.
Novel Bamukmin pun mencurigai harta kekayaan Jokowi tersebut naik lantaran mantan wali kota Solo itu korupsi dana bantuan sosial atau bansos.
Diketahui, berdasarkan laporan KPK jumlah harta Jokowi naik Rp8,9 miliaran. Kini, presiden RI tersebut mencatat akumulasi kekayaan senilai Rp63,6 miliar.
Menurut sebagian pihak, kenaikan tersebut masih terbilang normal. Mengingat, selain menjadi presiden, Jokowi juga memiliki sumber penghasilan lain yakni sebagai pengusaha.
Kendati demikian, Novel Bamukmin menilai kenaikan tersebut merupakan potret ketidakpedulian Presiden Jokowi terhadap rakyat kecil.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- PA 212 Laporkan Budi Dalton ke Polisi Usai Sebut 'Miras' Minuman Rasulullah
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- Novel Bamukmin Soroti Dugaan Kejahatan Heru Budi Hartono Ketika Ahok Jadi Gubernur
- Sikapi Pernyataan Habib Husin Soal KM 50, Wasekjen PA 212: Ungkapan Basi, Tidak Laku produkBuzzerRp!
Ia pun menuding bahwa sejauh ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya melakukan pencitraan.
“Akhirnya semua tahu mana pemimpin yang membela rakyat dan negaranya tercermin dari potret kehidupannya, karena sibuk dengan pencitraannya agar disangka orang baik dan merakyat,” ujar Novel Bamukmin, Senin 13 September 2021 seperti dikutip dari JPNN.
“Orang seperti itu bukan orang baik, karena orang baik tidak perlu sibuk membangun pencitraan. Apalagi dengan cara berbohong, bisa tega-teganya mengkriminalisasi ulama bahkan bisa terjadi pembantaian keji terhadap enam Laskar FPI,” tuturnya.
Mengutip Hops.id, Novel Bamukmin lebih lanjut mencurigai harta kekayaan Jokowi dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya naik karena korupsi dana bansos.
Oleh karena itu, Novel Bamukmin meminta KPK segera mengaudit sumber pemasukan Presiden Jokowi di masa pandemi saat ini.
“(Rakyat merintih karena PPKM, red) Kok, bisa ada pejabat negara bertambah kekayaannya. Wajib diaudit apakah aliran korupsi bansos masuk ke kantong pribadinya atau keluarganya,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
