Mitra Terkini
Terkini.id – Dua ajudan pribadi Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri dan Muhammad Salman Natsir menjadi saksi pada persidangan kasus dugaan suap perizinan dan pembangunan infrastruktur Pemprov Sulsel tahun anggaran 2020-2021 atas terdakwa Agung Sucipto atau Anggu Sucipto, di Pengadilan Tipikor Makassar, Kamis 3 Juni 2021.
Pada persidangan itu, Syamsul Bahri dicerca pertanyaan terkait tiga kontraktor seperti Feri Tanriadi, Robert dan Khaeruddin.
Syamsul Bahri mengaku mengenal tiga kontraktor tersebut setelah Nurdin Abdullah menjabat sebagai gubernur dan pernah ke kantor gubernur.
“Iya saya tidak kenal langsung sama orangnya,” ungkap pada persidangan di hadapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yaitu, M Asri Irwan, Siswandono, dan Tri Handayani.
Syamsul juga pernah diperintahkan oleh Nurdin Abdullah (Gubernur Sulsel nonaktif) untuk mengambil titipan dari Robert setelah melakukan pertemuan dengan Nurdin Abdullah di rumah jabatan gubernur.
“Setelah Pak Robert pergi, saya diperintahkan oleh Pak Gub untuk menemui Robert di parkiran Rujab dan mengambil titipan uang dalam kardus. Lalu saya bawa ke kamar pribadi pak gub,” jelasnya
Sementara Haeruddin, kata Syamsul, juga pernah melakukan pertemuan dengan Nurdin Abdullah di rumah jabatan, sekitar bulan Februari 2020.
“Setelah pertemuan itu, besoknya, saya diperintahkan oleh pak gub untuk menemui Haeruddin di rumah pribadinya di Jalan AP Pettarani untuk mengambil titipan. Setelah itu saya bawa ke Rujab, dan saya simpan di ruang kerjanya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, jika kemungkinan uang yang di dalam kardus sekitar Rp1 miliar. “Saya tidak tahu persis isinya, tapi saya perkirakan 1 miliar, karena besar kardusnya hampir sama,” jelasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.