Terkini, Makassar – Investigasi panjang akhirnya membongkar sindikat pencetak dan pengedar uang palsu bernilai miliaran rupiah di Sulawesi Selatan. Dari balik layar kasus ini, terkuak bagaimana teknologi dari Cina berperan besar dalam praktik kejahatan yang dirancang rapi selama lebih dari satu dekade.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, menyampaikan bahwa polisi telah menangkap 17 pelaku, sementara tiga lainnya masih buron. Para pelaku memanfaatkan jaringan internasional dan teknologi canggih, termasuk mesin cetak yang dipesan langsung dari Cina melalui Surabaya.
Spesifikasinya dinilai mendukung pencetakan uang palsu dengan tingkat presisi tinggi.
“Mesin itu seharga Rp600 juta,” ujar Yudhiawan dalam konferensi pers, Kamis, 19 Desember 2024.
Barang bukti yang diamankan tidak hanya berupa uang palsu pecahan Rp100 ribu emisi 2015 sebanyak 4.550 lembar, tapi juga kertas deposit palsu Bank Indonesia senilai Rp45 triliun dan surat berharga negara palsu bernilai Rp700 triliun.
- Siapa Feby Putri yang Menikah di Makassar? Padahal Lagu-lagunya Akrab di Telinga
- Wakil Gubernur Dukung ICMI Muda Sulsel Jadi Teladan Intelektual, Moral, dan Kepemudaan
- Missed Abortion
- PLN dan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Resmikan Mushola Babul Khoir
- Gerakan Wisata Bersih Sambut World Tourism Day dan Dies Natalis Poltekpar Makassar
Fakta ini menggambarkan ambisi besar sindikat tersebut untuk membangun legitimasi keuangan palsu yang menyerupai instrumen keuangan resmi.
Jejak Mesin Cina: Bermula dari Surabaya
Penyelidikan polisi mengungkap bahwa mesin cetak dan bahan utama sindikat ini didatangkan dari Cina. Pada Oktober 2022, pelaku utama, berinisial AI, memesan alat tersebut melalui jalur distribusi di Surabaya.
“Mesin ini diimpor langsung, khusus untuk mencetak uang palsu. Bahkan kertas yang digunakan juga dipesan dari sumber serupa,” jelas Yudhiawan.
Sumber dari penyelidikan menyebutkan bahwa mesin ini mampu menghasilkan cetakan berkualitas tinggi, hampir menyerupai uang asli. Keahlian teknis dalam mengoperasikan mesin pun dimiliki pelaku AI, yang berstatus sebagai kepala perpustakaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.