Terkini.id, Jakarta – Obrolan terduga teroris Makassar melalui aplikasi pesan Whatsapp terbongkar usai ditangkapnya enam orang terduga teroris oleh Densus 88.
Penangkapan ini merupakan buntut dari penyelidikan kelompok kajian Villa Mutiara usai aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengungkap hal ini dengan membeberkan bahwa nama grup dari kelompok teroris ini ialah Batalyon Iman.
Tak hanya itu, Rusdi juga mengungkapkan isi pesan dari grup Whatsapp kelompok terduga teroris tersebut.
Disadur dari CNN Indonesia, Rusdi mengatakan melalui aplikasi pesan Whatsapp, para terduga teroris ini kerap membicarakan rencana aksi mereka.
- Densus 88 Kembali Meringkus 5 Pelaku Terorisme di Riau, Hingga Saat Ini 13 Orang Telah Diamankan
- Heboh Bendera Khilafah di Acara Pernikahan, Warganet: Tamunya Teroris?!
- Disebut Terhubung Dengan Teroris NII dan JI, Masyarakat Harus Waspada Terhadap Khilafatul Muslimin
- Serangan Kapak! Polisi Israel Tangkap 2 Warga Palestina Pelaku Penusukan Masal
- Himbau Warganya Hati-Hati Jika Pergi ke Indonesia, Amerika: Teroris Bakal Menyerang!
“Nama grup tersebut itu Batalyon Iman, Di mana, dalam komunikasi grup WA tersebut mereka membicarakan tentang rencana-rencana amaliyah selanjutnya,” ucap Rusdi, dikutip oleh terkini.id, Selasa, 13 April 2021.
Tak hanya itu, Rusdi juga mengatakan bahwa para terduga teroris juga belajar mengenai bagaimana merakit bahan peledak.
“Dalam grup WhatsApp tersebut mereka mempraktikan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak,” imbuhnya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Densus 88 berhasil mengamankan enam terduga teroris hasil penyelidikan kasus bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.
“Kelompok Vila Mutiara pada hari ini 13 April 2021, Densus amankan lagi 6 terduga teroris. Ini merupakan kelolmpok Vila Mutiara di Makassar,” papar Rusdi.
Adapun enam orang terduga teroris yakni berinisial J, D, MS, S alias AL, W dan S.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki sejauh mana keterlibatan keenam orang ini dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan L dan YSF itu (pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar).