Terkini.id, Jakarta – Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, Senin 4 Juli 2022.
Diketahui bahwa Yayasan Aksi Cepat Tanggap berkomentar setelah heboh #AksiCepatTilep seiring juga pemberitaan pada Aksi Cepat Tanggap Tempo . ACT juga meminta maaf yang sebesar-besarnya ke masyarakat.
“Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin beberapa masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan yang terjadi saat ini,” sebut Presiden ACT, Ibnu Khajar, pada konferensi pers yang diadakan pada kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin 4 Juli 2022.
Ia lalu menerangkan terkait kelembagaan Aksi Cepat Tanggap ACT. Ia menyebut bahwa ACT adalah lembaga kemanusiaan yang telah terdaftar pada Kementerian Sosial, bukanlah lembaga amil zakat.
“ACT adalah NGO yang sudah berkiprah di 47 lebih negara supaya ini menjadi kebanggaan bangsa ini. Memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusikan bantuan ke banyak negara,” ujarnya.
- Mayoritas Dana ACT Disebut untuk Beli Villa, Warganet Sebut Kelakuan ACT Lebih Dari Iblis
- Polri Sebut Ketua Umum Koperasi Syariah 212 Akui Terima Dana Sebesar Rp 10 Miliar
- Ruhut Sitompul: Kadrun Pada Sewot, Para Tersangka ATC Ditahan
- Soal Temuan Baru ACT, Ruhut Sitompul: Uang Donasi Dinikmati Berfoya Untuk 212 dan Parpol!
- Diduga Dokumen Penting Sempat Dihilangkan Tersangka ACT, Polisi: Sudah Ditemukan Penyidik
“Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga emergency. Ini perlu kami sampaikan di awal,” sambungnya.
Diketahui bahwa sebelumnya ramai tagar #AksiCepatTilep, pada Minggu 3 Juli 2022 semalam, ramai #JanganPercayaACT. Tagar tersebut muncul seiring dengan pemberitaan dari majalah Tempo dilansir dari detiknews.
Awalnya diberitakan bahwa Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang dirundung masalah. Mulai daripada dugaan penyelewengan dana dari para petinginya, pemotongan donasi, bahkan kampanye berlebihan.
Masalah itu telah terangkum pada laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 yang berjudul Kantong Bocor Dana Umat, laporan itu mengungkap sejumlah persoalan yang dialami oleh salah satu lembaga filantropi terbesar yang ada di Indonesia itu.
Diketahui dalam satu dari tiga laporan tersebut, Majalah Tempo menuliskan terkait sepak terjang mantan Presiden ACT, Ahyudin, yang telah diduga menyelewengkan dana lembaganya tersebut. Ahyudin dituduh memakai uang lembaganya itu untuk kepentingan pribadi mulai dari membeli rumah dan perabotannya tersebut, sampai transfer belasan miliar pada keluarganya.
Dikabarkan juga bahwa Ahyudin secara pribadi sudah membantah tuduhan tersebut. Ia hanya mengakui memang sudah membeli rumah dan juga terlilit tunggakan kredit.
Di samping itu, terkait penyelewengan dana, ada juga cerita mengenai kampanye berlebihan yang dilakukan oleh ACT. Salah satunya yaitu kasus donasi buat pembangunan musala di Australia.
ACT pada kampanyenya memakai narasi, “Surau Pertama di Sydney”. Padahal telah terdapat ratusan tempat ibadah umat Islam di sana.
Selain itu, sejumlah pendiri komunitas Surau Sydney Australia juga mengatakan dari dana Rp 3,018 miliar yang terkumpul itu, mereka hanya mendapatkan sebesar Rp 2,311 miliar. Jadi, ada potongan sebesar 23 persen dari total donasi dilansir dari nasional.tempo.co.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.