Terkini.id, Jakarta – Melalui sebuah cuitan di akun media sosial, Faizal Assegaf seorang kritikus turut komentari polemik pernyataan kontroversial Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing.
Faizal Assegaf dalam cuitannya tampak menyayangkan sikap diam yang dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait perihal polemik pernyataan tersebut.
“Berhenti dengan narasi bodoh kalian yang gemar berhalusinasi NU ormas terbesar di tengah kemajemukan.”
“Yaqut sudah bertindak ngawur, sikap pasif Ketum PBNU terkesan telah ditunjuk sebagai Ketua Satgas Toa,” sambungnya.
Lanjut, selain itu adapun alasan Faizal menyampiakan hal tersebut, lantaran menilai pimpinan ormas Nahdlatul Ulama tidak terkesan melakukan tindakan kepada kadernya yang telah membuat gaduh bangsa selama beberapa hari terakhir,
- Faizal Assegaf Sindir Pidato Prabowo Subianto yang Bahas Singkong di G20
- Dianggap Fitnah Gus Yahya, Faizal Assegaf Dilaporkan ke Bareskrim
- Ariel Sebut Pemimpin Inggris Berlatar Belakang Agama Berbeda, Ruhut Sitompul: Kadrun Pada Stres!
- Faizal Assegaf Soroti Pernyataan Mahfud MD Soal Berikan Hukuman Mati Ke Koruptor: Dimulai dari Kasus Bendum PBNU
- Soroti Acara Perpisahan Anies Baswedan, Faizal Assegaf: Luar Biasa! Kebencian Jadi Simpati
“Ormas NU itu cuma perahu kecil, lokalan pula! Aswaja rumah besar umat Islam,” ucap Faizal. Dikutip dari Fajaronline. Senin, 28 Februari 2022.
Selain itu, dalam cuitan yang dilontarkan, Faizal menyebutkan bahwa harusnya Ormas NU dapat meredam dengan tampil elegan untuk mengakhiri polemik ini.
“Mestinya Ketum PBNU, Yahya Staguf dan Mustafa Bisri tampil elegan untuk akhiri polemik pelecehan Menag Yakut pada Toa Masjid,” ucapnya.
Sebab jika ini dibiarkan, lanjut Faizal, masyarakat akan lebih tidak bersimpati pada Ormas NU.
“Setidaknya sebagai kakak dan paman yang selama ini berceloteh bahwa pentingnya kader NU bertindak bijak. Tapi sikap bukam kalian, bikin umat semakin tidak bersimpati pada PBNU,” ucapnya.
Ia pun menyarankan agar PBNU untuk berani menegur kader yang memang terbukti bersalah.
“Saran saya kepada Ketum PBNU dan dedengkot NU, sudah saatnya keluar dari cara berpikir kubungan,” tuturnya.
Lanjut “Mulai melatih diri dengan menjdikan PBNU sebagai pusat tabayun. Kalau elit NU terbukti ngawur, ya ditegur sekalipun dia pejabat publik. Setidaknya bersikap tegas desak Jokowi pecat Yaqut dari Menag!” pungkasnya.