Tingkat Hunian Hotel di Makassar Terjun Bebas Setelah Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Tingkat Hunian Hotel di Makassar Terjun Bebas Setelah Kenaikan Harga Tiket Pesawat

KH
R
Kamsah Hasan
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Kenaikan harga tiket pesawat memberi pukulan telak bagi tingkat hunian hotel di Kota Makassar. Penurunan ini diperkirakan masih akan terjadi pada Agustus 2022.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Anggiat Sinaga menuturkan mahalnya harga tiket pesawat membuat tingkat hunian hotel di Makassar turun hingga 10 persen pada Juli 2022. 

Padahal, pada semester pertama dari Januari hingga Juni 2022, tingkat hunian hotel di Makassar sempat bergerak positif pasca-pembatasan perjalanan oleh pemerintah di angka rata-rata 51 persen per bulan. 

Namun, pada Juli 2022, tingkat hunian langsung turun di angka 41 persen. 

“Semester pertama sempat memberi signal perubahan lebih baik, tapi Juli dan Agustus langsung terjun bebas lagi,” jelas Anggiat, Kamis, 11 Agustus 2022.

Baca Juga

Anggiat mengaku pihaknya telah melakukan beberapa alternatif demi meningkatkan hunian hotel seperti melakukan sales call ke beberapa instansi pemerintahan. 

Namun, cara tersebut ternyata kurang efektif karena beberapa even di Makassar terancam tidak terselenggara. 

“Tim sales lakukan sales call ke kantor-kantor kementerian, hasilnya sangat tidak menggembirakan karena event yang diharapkan makin tidak jelas dengan alasan harga tiket lagi mahal,” ungkapnya. 

Saat ini PHRI Sulsel akan mencoba menyasar pasar-pasar lokal, terutama di daerah-daerah Sulawesi yang tidak membutuhkan akses udara. 

Selain itu, PHRI juga akan mengelola pasar sosial even untuk menarik masyarakat menginap di hotel. 

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah coba menyasar pasar-pasar lokal hingga ke daerah serta kelola pasar sosial even. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan karena mayoritas yang dihadapkan adalah kemudahan pergerakan orang yang butuh sarana akomodasi,” jelasnya. 

Sementara, Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulsel Didi Leonardo Manaba menyarankan kepada pemerintah untuk mengatur mengatur harga batas atas dan bawah dari harga tiket pesawat. 

Tujuannya supaya harga tiket bisa masuk akal dan terjangkau walaupun tidak murah. Jika ini bisa dilakukan, maka geliat perjalanan wisata maupun kunjungan wisatawan ke Makassar bisa kembali menggeliat. 

“Harapan saya untuk Low Cost Airlines seperti Lion dan Sriwijaya harus tetap ada batas atas naik nya harga, kalau premium airlines seperti Garuda tidak apa harganya naik karena mereka punya segmen pasar masing-masing,” tutupnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.