Terkini.id, Jakarta – Habib Bahar bin Smith terlibat adu mulut dengan Danrem 061 Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi. Hal itu buntut dari ceramah ceramah Habib Bahar yang mengandung provokasi.
Adhmad Fauzi mengungkapkan, pihaknya tidak segan membubarkan ceramah Habib Bahar bin Smith (HBS) jika ternyata bermuatan provokatif.
Pengacara Habib Bahar, Aziz Yanuar pun mengatakan Habib Bahar akan tetap melakukan ceramah.
“Kalau atasannya provokatif soal agama gimana? Kalau agamanya dihina dan dilecehkan gimana? Biasa saja, (Habib Bahar) tetap konsisten mengatakan yang haqq dan mengingatkan yang batil,” kata Aziz Yanuar kepada wartawan, Sabtu 1 Januari 2021 dikutip dari detikcom.
Aziz mengatakan bahwa Habib Bahar sangat mencintai TNI. Dia mengatakan bahwa Habib Bahar sedih saat mendengar TNI menjadi korban Organisasi Papua Merdeka (OPM).
- Siap Tampung Santri Al-Zaytun, Habib Bahar: Gratis Gak Pakai Bayar
- Soal Habib Bahar Ditembak, Menko Polhukam Mahfud MD Buka Suara
- Singgung Kasus Ferdy Sambo, Habib Bahar: Itu Makar dari Allah
- Dihukum 6 Bulan Penjara, Bahar bin Smith Bebas 1 September Nanti
- HBS Cium Bendera Merah Putih: Akan Menjadi Awal Bangkitnya Kepercayaan Masyarakat
“Justru HBS sangat cinta dengan institusi TNI saya jamin itu. Makanya beliau sedih berat ketika banyak saudara TNI jadi korban teroris OPM. Sangat-sangat sedih,” kata dia.
Aziz mengatakan bahwa kebijakan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang baik patut diapresiasi. Dia mengatakan Habib Bahar hanya mengkritisi dua hal.
“Beliau bahkan jelas mengatakan jika ada yang baik dari kebijakan Pak Dudung harus kita apresiasi dan puji. Yang HBS kritisi hanya dua. Satu tajsim terhadap sang khalik karena itu diduga bentuk penistaan agama dan kedua mengatakan teroris OPM saudara,” sebutnya.
“Itu pun yang dikritisi statement-nya bukan pribadi apalagi institusi. HBS tidak ada urusan dengan pribadinya karena juga tidak kenal. Juga sangat cinta TNI dan NKRI. Coba sekarang sama Pak Panglima Andika. Apa ada umat Islam dan HBS bereaksi? Tidak ada. Bahkan mendukung TNI yang terus lebih baik,” lanjutnya.
Aziz menambahkan bahwa Habib Bahar memang kritis. Dia menyebut Habib Bahar juga mendukung jika ada kebijakan yang bagus.
“Meski Bapaknya pasti akan dikritisi. Tapi jika bagus, siapapun akan didukung meski setan sekalipun. Cuma kan setan tidak ada yang baik karena pasti ajak ke neraka he-he-he,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Aziz, Habib Bahar mencintai Jenderal Dudung. Salah satu bentuk cinta itu, kata Aziz, adalah dengan mengkritik dan mengingatkan.
“Saya berpandangan justru HBS ini cinta betul dengan Pak Dudung karena dikritisi sebagai bentuk cintanya beliau. Orang cinta kan sering diingatkan,” tegasnya.
Sementara itu, pengacara Habib Bahar lainnya, Ichwan Tuankotta mengatakan ancaman pembubaran jika ceramah Habib Bahar itu provokatif adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Dia menyebut yang mengurus masalah hukum adalah Polri.
“Kita sudah sampaikan juga, ya itulah bentuk abuse of power kan itu. Penyalahgunaan kekuasaan yang harusnya sebenarnya dalam hal ini pihak yang berkewajiban untuk berfungsinya penegakan hukum kan harusnya diserahkan kepada pihak kepolisian, Polri. Polri lah yang harus menegakkan hukum karena dia diberikan hak dan wewenang dari undang-undang untuk berhadapan dengan sipil,” kata Ichwan terpisah.
Ichwan mengatakan harusnya TNI mengurus masalah perang. Dia meminta TNI fokus menangani ancaman terhadap NKRI.
“Dia kan harusnya kalau TNI harusnya mereka itu menghadapi perang, menghadapi ancaman terhadap negara NKRI ini, KKB begitu ya, yang jelas-jelas saat ini merongrong pemerintahan NKRI,” katanya.
Ichwan mengatakan bahwa Habib Bahar akan menyampaikan ceramah. Dia menuturkan bahwa menyampaikan pendapat dilindungi oleh undang-undang.
“Kami sudah berapa kali mengeluarkan rilis, hari ini juga ada rilis, kemarin juga ada rilis, kita kan menganut negara demokrasi, semua patut menyuarakan kan, sesuai dengan UUD, bersikat dan berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan itu dilindungi UU kan, terus kenapa gitu,” sebutnya.
TNI Ancam Bubarkan Jika Ceramah Provokatif
Achmad menuturkan saat itu dia meminta Habib Bahar tidak menyampaikan ceramah yang provokatif dan berbau SARA. Dia juga meminta Habib Bahar tidak menjelekkan institusi.
“Saya meminta supaya menjaga stabilitas keamanan, ketenangan, dan ketertiban lingkungan. Jangan ceramah provokatif dan SARA,” tuturnya.
“Jangan ceramah menjelekkan siapa pun dan institusi. Saya selaku penguasa wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi akan membubarkan ceramah provokatif bersama yang lain (kodim, polres, camat, kades, Satpol PP, dan lain-lain). Ikuti proses hukum yang berlaku,” lanjutnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
