Terkini.id, Jakarta – Putri kedua Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid melontarkan sindiran kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Yenny Wahid mengatakan bahwa Cak Imin seharusnya menjalin hubungan baik dengan Nahdatul Ulama (NU), bukan malah melecehkan.
Dilansir dari RMOL, ia menyayangkan sikap Cak Imin yang berani secara vulgar membuat pernyataan melecehkan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Yenny Wahid menilai bahwa sikap Cak Imin telah membuat akar rumput dan konstituen dari NU gelisah.
Ia pun mendesak para politisi NU untuk mengambil sikap atas pernyataan Cak Imin yang menurutnya Yenny telah melecehkan Ketum PBNU.
- Cak Imin Melaju ke Kontestasi Pilpres 2024, Yenny Wahid Sampaikan Wasiat Gus Dur
- Yenny Wahid Disebut Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan
- Yenny Wahid Putri Gus Dur Diusung PSI jadi Cawapres Merasa Terkejut dan Tidak Tahu
- Yenny Wahid Sambangi Anies Baswedan di Balai Kota Bahas Kompetisi Panjat Tebing
- Menyayangkan Kasus Pencabulan yang Dilakukan Anak Kiai, Yenny Wahid: Sebagai Orang Jombang Saya Malu
“Seharusnya mengambil sikap dengan menjalin hubungan yang baik dengan NU bukan malah melecehkan,” kata Yenny Wahid, seperti dikutip Terkini.id pada Senin, 27 Juni.
“Ternyata kok ada yang kepancing terus saya dibuli di Sosmed. Saya jawab juga tapi saya bercanda aja, tapi kok tambah marah,” sambungnya.
Yenny Wahid yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal PKB menegaskan bahwa perseteruannya dengan Cak Imin adalah untuk meluruskan sejarah.
Pasalnya, ia menilai bahwa saat ini, seolah-olah ada upaya untuk menghapuskan sejarah PKB.
Selain itu, ia menangkap adanya upaya menisbahkan ayahnya, Gus Dur masih ada di PKB, padahal sudah tidak.
Yenny Wahid menjelaskan, sampai saat ini banyak masyarakat yang belum memahami bahwa Gus Dur lewat Muktamar Ancol telah dikeluarkan dari PKB.
Menurutnya, fakta sejarah itu harus dikemukakan lagi kepada publik sebagai pendidikan politik.
“Agar dalam politik itu para politisi mengedepankan etika moral, ada etika dan ada moral,” ujarnya.
Yenny Wahid lalu mengatakan bahwa jika sikap Cak Imin tidak mampu berubah, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat tidak akan mau mencalonkan Cak Imin sebagai calon presiden.
“Kalau terhadap pendiri partai saja diperlakukan seperti itu, tentu kita khawatir bagaimana nanti akan memperlakukan rakyat, mendengarkan suara aspirasi memperjuangkan kepentingan mereka, kira-kira begitu. Itu yang menjadi keprihatinan saya,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
