Chusnul: Pihak KLB Sudah Ingatkan Kalian soal Buruknya Kepemimpinan AHY, Kalian Gak Mau Dengar, Ya Rasakan Sekarang

Chusnul: Pihak KLB Sudah Ingatkan Kalian soal Buruknya Kepemimpinan AHY, Kalian Gak Mau Dengar, Ya Rasakan Sekarang

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Sejumlah DPC Partai Demokrat Jawa Timur mengeluhkan bahwa kepemimpinan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tidak demokratis, padahal selama ini sering menyuarakan pentingnya kepemimpinan demokratis.

Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menyinggung bahwa pihak Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang sebelumnya telah mengingatkan buruknya kepemimpinan AHY, namun tidak dengar.

Ia pun menilai bahwa beberapa kader Demokrat kini telah menuai hasil dari ketidakpercayaan mereka ke pihak KLB tersebut.

“Pihak KLB sudah ingatkan kalian soal buruknya kepemimpinan AHY, kalian ga mau dengar, ya rasakan sekatang,” kata Chusnul Chotimah melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 3 April 2022.

Dilansir dari berita Medcom yang dibagikan Chusnul Chotimah, sejumlah DPC Partai Demokrat di Jawa Timur mempertanyakan keputusan AHY terkait hasil Musda di Jawa Timur.

Baca Juga

Pasalnya, AHY malah menunjuk Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD PD Jatim yang kalah melawan Bayu Airlangga saat Musda.

“Saya kira tidak perlu Musda kalau ujungnya ditentukan elite partai. Demokrat yang selama ini menyuarakan pentingnya kepemimpinan yang demokratis di era reformasi ini, akhirnya tenggelam dengan keputusannya sendiri dalam menentukan Ketua DPD PD di Jatim,” kata Ketua DPC Demokrat Kota Madiun, Istono pada Sabtu, 2 April 2022.

Istono menyayangkan keputusan AHY yang tidak mengikuti hasil Musda Demokrat Jatim, di mana Emil Dardak hanya meraih 13 dukungan DPC, sementara Bayu Airlangga meraih 25 dukungan DPC.

Istono menilai bahwa keputusan DPP Partai Demokrat ini tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis.

ia pun meminta AHY untuk menjelaskan kepada 25 DPC pendukung Bayu Airlangga terkait alasan menunjuk Emil sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

“Di mana titik kekurangan Bayu dalam membangun jaringan membesarkan Demokrat Jatim? Benarkah loyalitas Bayu terhadap Ketum dan Demokrat ini diragukan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Malang, Ghufron Marzuki yang juga menyayangkan keputusan DPP Demokrat.

“Jadi kami selaku pemegang suara Musda menyayangkan keputusan (AHY) yang kita anggap tidak demokratis. Jadi kalau kemarin Ketua BPOKK Herman Khaeron menyatakan memilih Emil karena lebih loyal, itu sangat menyakitkan,” ungkap Ghufron.

Menurutnya, hal yang terjadi di Musda Demokrat Jatim tersebut menjadi contoh politik yang tidak baik.

Spesifiknya, ia menyebut keputusan AHY tak patut dicontoh sebagai seorang pemimpin partai.

“Kita ini jangan diajari hal yang tidak jelas. Ya sebaiknya gak usah Musda, kalau memang dari awal penunjukan langsung dari pusat, harusnya ada sosialisasi sejak awal. Jadi tidak perlu lagi digelar Musda-Musda, percuma,” ujarnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.