Terkini.id, Jakarta – Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin mendesak aparat kepolisian untuk menangkap Presiden Jokowi terkait kerumunan massa saat berkunjung ke Sumatera Utara.
Menurut Novel Bamukmin, apabila Jokowi tidak segera ditangkap maka demi keadilan pihaknya meminta Habib Rizieq Shihab dibebaskan.
Pasalnya, kata Novel, kerumunan massa yang ditimbulkan Jokowi saat kunjungan kerja ke Sumatera Utara itu serupa dengan alasan Rizieq Shihab dipenjara saat ini.
“Untuk tegaknya keadilan yang sudah saat rezim ini diporakporandakan maka Jokowi harus segera diproses bersama panitianya, serta semua yang terkait sebagaimana IB HRS dan semua yang terkait sudah diproses sampai saat ini mereka sudah selesai menjalani tahanan,” ujar Novel Bamukmin, dikutip dari Suara, Senin 7 Februari 2022.
Selain mendesak Jokowi ditangkap, Novel juga meminta agar negara mengganti seluruh kerugian yang telah ditanggung oleh Habib Rizieq Shihab akibat kasus yang menimpanya itu.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- PA 212 Laporkan Budi Dalton ke Polisi Usai Sebut 'Miras' Minuman Rasulullah
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- Novel Bamukmin Soroti Dugaan Kejahatan Heru Budi Hartono Ketika Ahok Jadi Gubernur
- Sikapi Pernyataan Habib Husin Soal KM 50, Wasekjen PA 212: Ungkapan Basi, Tidak Laku produkBuzzerRp!
“Atau kalau Jokowi tak ditangkap, maka IB HRS harus dibebaskan dan direhabilitasi serta diganti kerugiannya baik materil maupun imateril,” tegasnya.
Lebih lanjut, Novel Bamukmin juga beranggapan bahwa presiden harusnya mendapat pengamanan ketat saat melakukan kunjungan ke suatu wilayah. Sehingga, kerumunan tersebut semestinya tak pernah terjadi.
“Masalah Jokowi dengan kerumunan dengan berbagai alasan itu cerita lama yang sudah basi karena sudah dilakukan bertubi-tubi. Padahal dengan pengamanan super ketat sangat bisa sekali karena kerumunan Jokowi sehebat hebatnya sekalipun masih jauhlah, tidak ada apanya dengan para pecinta IB HRS yang jutaan,” tuturnya.
Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan Presiden Jokowi membagikan kaos di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Terkait video itu, Jokowi pun dinilai telah menimbulkan kerumunan massa di tengah kasus corona yang masih terbilang tinggi.
Adapun persoalan kerumunan massa itu telah dijelaskan oleh Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono.
Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat sangat bahagia dengan kehadiran Presiden Jokowi di Toba. Lantaran antusias itulah, pihaknya sulit menghalangi massa untuk berkerumun.
“Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa presiden,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
