Jokowi Didesak Ditangkap, Rizal Ramli: Dia Banyak Sebar Berita Bohong
Komentar

Jokowi Didesak Ditangkap, Rizal Ramli: Dia Banyak Sebar Berita Bohong

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Ekonom senior, Rizal Ramli mendesak polisi untuk menangkap Joko Widodo atau Jokowi lantaran menurutnya presiden RI tersebut banyak sebar berita bohong.

Desakan Rizal Ramli untuk menangkap Presiden Jokowi ia sampaikan menanggapi aduan Gardu Banteng Marhaean (GBM) yang meminta polisi memenjarakan jurnalis senior Hersubeno Arief lantaran menyebut Megawati Soekarnoputri sakit kritis di RS.

Rizal menilai, seandainya Hersubeno bisa dipenjara lantaran pernyataan tak benar maka Presiden Jokowi lebih layak dipenjara.

Pasalnya, kata Rizal, mantan wali kota Solo itu kerap membohongi rakyat melalui janji dan perkataannya.

“Jurnalis senior Hersubeno Arief dipolisikan GBM, dianggap sebar berita hoax tentang kondisi Megawati. Jika itu terjadi Presiden Jokowi jauh lebih layak dipolisikan,” ujar Rizal Ramli, Minggu 12 September 2021 seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.

Baca Juga

Maka dari itu, Mantan Menko Kemaritiman itu meminta kepolisian juga menangkap Presiden Jokowi.

“Jokowi banyak menebar berita bohong, seperti mobil Esemka, impor dan stop uang,” ungkap Rizal Ramli.

Diwartakan sebelumnya, jurnalis senior Hersubeno Arief mengungkapkan kondisi terkait Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hersubeno mengaku menerima informasi bahwa Megawati saat ini tengah koma di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Hal itu disampaikan Hersubeno Arief melalui unggahan video di kanal Youtube miliknya, Hersubeno Point beberapa waktu lalu.

“Seorang teman dokter itu bahkan sempat mengirim WhatsApp ke saya bahwa, bunyinya begini ‘Megawati Koma. Di ICU RSPP. Valid 1000 persen’,” kata Hersubeno.

Mendengar informasi dari rekannya yang berprofesi sebagai dokter tersebut, Hersubeno Arief pun merasa agak yakin meski kabar soal Megawati koma tersebut masih harus diverifikasi.

“Nah kalau ada seorang teman dokter yang mengirim berita semacam ini, saya jadi rada-rada yakin, walaupun tetap saja saya harus melakukan verifikasi,” ujarnya.