Terkini.id, Kabul – Penggal warga Afghanistan penerjemah tentara AS, Taliban: anda mata-mata dan kafir!
Kelompok bersenjata Taliban dilaporkan memenggal kepala seorang warga Afghanistan yang sempat menjadi penerjemah untuk tentara Amerika Serikat (AS) di negara tersebut, Sohail Pardis.
Seperti dilaporkan CNNNews via CNNIndonesia, Sabtu 24 Juli 2021, media berita internasional itu melaporkan, insiden itu terjadi pada 12 Mei 2021lalu, ketika Pardis tengah mengemudi dari rumahnya di Kabul ke Provinsi Khost untuk menjemput saudara perempuannya menjelang Lebaran.
Ketika sampai di tengah padang pasir, kendaraannya dicegat di pos pemeriksaan Taliban. Penduduk desa bersaksi, Taliban menembak mobilnya sebelum berbelok dan berhenti. Pardis kemudian diseret keluar dan dipenggal.
Pardis sendiri bekerja sebagai penerjemah selama 16 bulan untuk militer AS. Pada 2012, ia terpaksa berhenti bekerja lantaran gagal dalam tes poligraf rutin.
- Taliban Desak Warga Afghanistan Ngungsi dan Tidak Ikut Campur Aksi Protes
- Heboh Kabar Sekolah Taliban di Jaksel, Netizen: Halo Menteri Nadiem
- Soal Wanita Wajib Pakai Burqa, Sekjen PBB Minta Taliban Menghormati Hak Perempuan
- Pengakuan Warga Afghanistan di Bawah Kekuasaan Taliban: Ramadhan Paling Buruk, Kami Kelaparan! Ibadah Tidak Damai ...
- Anies Baswedan Pamer JPOS, Netizen: Dia Munafik Taliban, Sampe Kiamat Gak Bakal Jadi Presiden!
Tes poligraf atau tes kebohongan biasanya digunakan untuk izin keamanan saat hendak mengakses pangkalan AS di Afghanistan. Pardis tidak pernah tahu alasan dirinya gagal dalam tes.
Saudara laki-laki Pardis mengonfirmasi kabar kepergian ini dalam perbincangan dengan CNNNews. Kini, ia terpaksa merawat putri Pardis yang masih berusia sembilan tahun.
Ia pun ingin meninggalkan Kabul, kota tempat tinggal mereka, karena terus diliputi ketakutan keluarganya bakal jadi sasaran berikutnya.
“Saya sangat khawatir terhadap keselamatan keluarga saya. Namun, banyak tugas di negara ini dan situasi keamanannya sangat buruk,” beber Sahak.
Beberapa hari sebelum dipenggal, Pardis sempat bercerita kepada Abdulhaq Ayoubi, teman dan rekan kerjanya, ia dan keluarganya mendapat ancaman pembunuhan dari Taliban.
“Mereka (Taliban) mengatakan kepadanya (Pardis), Anda adalah mata-mata Amerika. Anda adalah mata Amerika dan Anda kafir, dan kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda,” terang Ayoubi.
Namun, Taliban menyatakan tidak akan membahayakan mereka yang bekerja bersama pasukan asing.
Di sisi lain, para warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan asing justru mengaku hidup dalam ketakutan dan ancaman dari Taliban.
“Kami tidak bisa bernapas di sini. Taliban tidak memiliki belas kasihan terhadap kami,” imbuh Ayoubi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.