Plang Muhammadiyah Disebut Diturunkan Paksa Warga, Ade Armando: Kepicikan Tak Bertepi

Plang Muhammadiyah Disebut Diturunkan Paksa Warga, Ade Armando: Kepicikan Tak Bertepi

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Pakar Ilmu Komunikasi, Ade Armando menanggapi berita soal plang nama Muhammadiyah di Banyuwangi, Jawa Timur yang disebut diturunkan paksa oleh sekelompok warga.

Ia mengatakan bahwa aksi penurunan plang Muhammadiyah ini merupakan sebuah bentuk kepicikan tak bertepi.

“Plang nama Muhammadiyah di sebuah desa di Banyuwangi diturunkan paksa atas nama kerukunan dan kekhusuan beribadah,” kata Ade Armando.

“Kepicikan tak bertepi,” sambungnya, seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya pada Senin, 28 Februari 2022.

Dilansir dari Republika, plang nama Muhammadiyah yang berada di sebuah masjid di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diturunkan paksa oleh sekelompok warga pada Jumat, 25 Februari 2022.

Diketahui, ada tiga plang yang terpasang milik organisasi Muhammadiyah di tempat tersebit.

Ketiganya adalah plang bertuliskan Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo, Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo, serta TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo.

Baik plang “Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo” dan Pimpinan “’Aisyiyah Ranting Tampo” digergaji dan dirobohkan warga.

Plang tersebut sempat akan dibuang di depan masjid, namun tidak jadi dan kembali dibawa masuk ke area masjid.

Adapun plang bertuliskan TK “’Aisyiyah Bustanil Athfal Tampo” yang juga sempat ikut mau dirobohkan warga, tidak jadi dilakukan.

Kepala Desa Tampo, Hasim Ashari mengatakan bahwa kedatangannya bersama warga tidak ada niatan apapun.

“Kecuali untuk memelihara ketertiban untuk menjaga ketentraman untuk menjaga kekhusyukan ibadah, dan lain sebagainya,” kata Hasim yang didampingi pengurus kecamatan, kepala KUA, dan Babinsa saat memberikan keterangan di halaman masjid Muhammadiyah dikutip dari channel Discovery Banyuwangi di Jakarta, Minggu,  27 Februari 2022.

Hasim mengaku tidak menganak-emaskan apa pun dan siapa pun terkait keputusan tersebut. Baginya, semua warga Desa Tampo adalah masyarakat yang sama.

Ia pun mempersilakan jika ada yang merasa dirugikan atas keputusan pemerintah desa itu untuk menempuh jalur hukum.

“Saya ingin masyarakat sini itu untuk beribadah dengan khusuk,” ucap Hasim.

Adapun warga sekitar terlihat emosi ketika pengurus Muhammadiyah Tampo meminta berita acara pembongkaran dilakukan.

Warga mengaku bahwa mereka semua sama-sama Muslim dan tidak membeda-bedakan sama sekali, serta agar ibadah yang dilakukan bisa lebih khusuk.

Video tersebut juga akhirnya viral di lini masa setelah diunggah akun Twitter @TofaTofa_id.

Dari narasi video tersebut, disebut pembongkaran plang Muhammadiyah dilakukan warga demi tujuan membangun kerukunan di Kabupaten Banyuwangi.

“Muhammadiyah Banyuwangi, insya Allah akan menempuh jalur hukum atas perilaku ini. Mohon doanya. Kejadian 25 Februari 2022,” ucap kader Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.