Terkini.id, Sulsel – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel, Rahman Pina menyebut bahwa, kekacauan politik di DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin mendalam karena tidak adanya kesepakatan dalam mengusulkan nama calon Penjabat (Pj) Gubernur menggantikan Andi Sudirman Sulaiman.
Kekhawatiran dan perubahan konstelasi politik tampak jelas dalam proses pemilihan tersebut.
Rapat paripurna yang dilakukan oleh DPRD Sulsel ternyata tidak memenuhi kuorum, mengakibatkan tidak adanya usulan nama calon Pj Gubernur yang dapat diajukan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hal ini menunjukkan bahwa tarik-menarik kepentingan dan aliansi politik yang kompleks menghambat kemajuan dalam pengisian jabatan penting ini.
“Bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden, namun pengaruh dari atmosfer Pemilihan Presiden dan Pemilihan Umum sangat terasa. Dalam suasana menjelang Pilpres dan pemilu, aliansi politik dan dukungan terhadap calon Pj Gubernur dipengaruhi oleh dinamika politik yang tengah berlangsung,” ungkap Rahman Pina, Sabtu 12 Agustus 2023.
- Kontribusi GMTD ke Pemprov Sulsel Hanya Rp6 Miliar, DPRD Akan Dalami Hingga Wacanakan Hak Angket
- Didampingi Legislator DPRD Sulsel, Dua Guru yang Dipecat Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
- Andi Tenri Indah Akan Dampingi Dua Guru yang Dipecat Bertemu Wakil Ketua DPR RI
- DPRD Sulsel Gelar RDP Terkait Dua Guru Dipecat Karena Meminta Sumbangan untuk Gaji Guru Honorer
- DPRD Sulsel Sampaikan Aspirasi Pelaku Pertashop ke Komisi VI DPR RI
Dia mengatakan,terlihat bahwa pergeseran dukungan dari satu calon ke calon lainnya sangat cepat terjadi menjelang rapat paripurna penentuan nama kandidat Pj Gubernur.
Hal ini sebagian besar dipicu oleh arah aliansi politik yang terbentuk dalam Pilpres. Sebagai contoh, Fraksi Golkar dan PDI-P, yang berkoalisi dalam pemerintahan Jokowi dan berpotensi bersatu dalam Pilpres 2024, tampak solid mendukung Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar.
Situasi serupa juga terjadi pada Fraksi Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan dan berpotensi berkoalisi dalam Pilpres 2024.
Keduanya secara mantap mendukung Staf Ahli Menko Polhukam, Marsma Rivai Ras.
Ketua Komisi E DPRD Sulsel menjelaskan bahwa ada kecenderungan kuat dalam aliansi partai menjelang Pilpres untuk saling menguatkan. Hal ini mengakibatkan dinamika politik menjadi semakin keras dan rumit.
“Perubahan dukungan juga terlihat di Fraksi NasDem, di mana dukungan awal terhadap Staf Ahli Kementerian PanRB, Jufri Rahman, beralih kepada Prof Aswanto. Tidak terlupakan bahwa Partai NasDem adalah pendukung utama Anies Basweden sebagai calon presiden 2024.
Fraksi PAN, Gerindra, dan PKB juga mengalami pergeseran dukungan. Dalam situasi di mana dukungan terus berubah menjelang rapat paripurna, terjadi dinamika yang sangat kompleks di DPRD Sulsel. Akhirnya, keputusan diambil untuk tidak mengusulkan nama calon Pj Gubernur kepada Kemendagri.
Sebelumnya, DPRD Sulsel sudah mengalami kesulitan dalam mengirimkan nama-nama calon Pj Gubernur ke Kemendagri. Hingga tanggal 8 Agustus 2023, rapat paripurna untuk menentukan nama-nama calon Pj Gubernur tidak mencapai kuorum, mengakibatkan proses ini terhenti.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
