Rocky Gerung Sebut Peretasan Narasi TV Terjadi Karena Singgung Kasus Sambo
Komentar

Rocky Gerung Sebut Peretasan Narasi TV Terjadi Karena Singgung Kasus Sambo

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pendapatnya terkait insiden peretasan tim redaksi Narasi TV yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Menurut Rocky Gerung alasan mengapa tim redaksi Narasi TV diretas adalah karena mereka pihak yang berpotensi untuk menggali lebih dalam kasus pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Yoshua yang dilakukan oleh Ferdy Sambo serta komplotannya.

“Sangat mungkin ada kecemasan dari awal bahwa kepolisian tahu arahnya beban politik dari kasus sambo, mereka yang potensial memperdalam kasus ini diretas,” ujar Rocky Gerung, dikutip dari terkini.id dari suara.com, Rabu 28 September 2022.

Selain itu, mantan Dosen Universitas Indonesia ini mempertanyakan kelanjutan kasus Ferdy Sambo ini.

“Kasus Sambo ini mau sampai di mana? Sebetulnnya selama kasus ini dijadikan alat negosiasi di kalangan petinggi Polri sendiri, maka yang terjadi fight back antar kelompok,” kata Rocky Gerung.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Selanjutnya, Rocky Gerung berharap kasus Ferdy Sambo tidak akan menghentikan langkah para wartawan dalam memberitakan kasus ini.

Najwa Shihab orang pintar, kupingnya juga ada di mana-mana selain matanya ada di mana-mana, kita jangan sampai Mata Najwa dimata-matai, enggak etis,” ucap Rocky Gerung.

Sebagai informasi, Zen Rachmat Sugito selaku Pemimpin Redaksi (Pemred) Narasi TV mengungkapkan akun media sosial serta WhatsApp milik para karyawannya diretas.

Tidak sampai disitu, Zen Rachmat Sugito mengatakan mantan karyawan Narasi TV turut menjadi korban peretasan ini.

Lebih lanjut, insiden peretasan WhatsApp milik karyawan Narasi TV ini terjadi pada hari Jumat 23 September 2022 hingga Sabtu 24 September 2022.

Total karyawan yang mendapatkan serangan siber saat ini bertambah menjadi 24 orang. 

Sampai berita ini diturunkan, belum ditemukan siapa oknum di balik peretasan akun WhatsApp dan media sosial pribadi milik karyawan dan mantan karyawan Narasi TV.

Diketahui sebelumnya, Narasi TV adalah perusahaan yang didirikan oleh Najwa Shihab pada awal tahun 2018.

Peretasan Narasi TV ini diduga terjadi karena ucapan Najwa Shihab yang menyebutkan masyarakat tidak perlu takut kepada polisi serta menyindir gaya hidup mewah mereka yang menjadi viral.

Perkataan Najwa Shihab ini langsung ditanggapi oleh berbagai kalangan termasuk sebuah komunitas bernama Sahabat Polisi Indonesia.

Komunitas Sahabat Polisi Indonesia mendesak agar Najwa Shihab segera meminta maaf atas tuduhan yang ia tuduhkan terhadap anggota polisi.

Tengku Zanzabella selaku Direktur Sosial dan Budaya Sahabat Polisi Indonesia menilai apa yang diucapkan Najwa Shihab mengenai gaya hidup polisi yang mewah adalah sebuah penyesatan publik.

“Bijaklah berpikir dan bersikap, karena masih banyak polisi di daerah yang hidup jauh dari kata mapan. Coba lah hidup bersama dengan kondisi Polri lebih lama lagi. Pelajari dan cermati apa yang ada sebenarnya teliti secara komprehensif dan objektif,” ucap Tengku Zanzabella.