Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad mempertanyakan mengapa penyelenggaraan Formula E Jakarta dipaksakan padahal memiliki banyak masalah.
Ia menyinggung bahwa sejak awal, proyek andalan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini memang penuh “siluman” dan Tuyul.
“Sudahlah, sejak awal ini proyek memang penuh siluman dan tuyulnya,” kata Yusuf Muhammad melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 30 Desember 2021.
“Kenapa dipaksakan? Apa karena kadung keluar uang besar? KPK RI masih hidup kan?” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Yusuf Muhammad melampirkan tautan berita berjudul “Kaget Lihat Lokasi Formula E, Sekretaris Komisi B Tak Yakin Sirkuit Bisa Dibangun di Lahan Berlumpur”.
- Anies Baswedan Enggan Tanggapi Soal Rencana Pemindahan Sirkuit Balapan Formula E
- Heru Budi Tidak Permasalahkan JIka JakPro dan Ancol Gelar Formula E Tahun Depan
- Tanggapan Anies Baswedan Soal 'Kekuatan Tangan Tak Terlihat' di Kasus Formula E yang Menjeratnya
- KPK Berubah Sikap Tak Jadi Buka-Bukaan Kasus Formula E Anies Baswedan, Ada Apa?
- Anies Baswedan Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Formula E, Berikut Klarifikasi KPK
Dalam artikel Kompas tersebut, diberitakan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga yang terkejut melihat kondisi sebagian lokasi sirkuit Formula E yang masih berbentuk lahan kosong berlumpur.
Pandapotan mengatakan bahwa lahan kosong tersebut bukan hanya tidak padat, namun juga masih sangat mentah untuk dibangun sebuah jalan, terlebih sirkuit untuk balapan.
Oleh sebab itulah, Pandapotan tidak yakin sirkuit Formula E bisa dibangun di lokasi tersebut.
“Bukan permasalahan lahan kosongnya bos, kalau lahan kosong sudah keras enggak apa-apa, ini lahan kosong lumpur!” katanya saat peninjauan sirkuit Formula E di Ancol pada Rabu, 29 Desember 2021.
Pandapotan lalu menjelaskan bahwa lokasi sirkuit Formula E dulunya dikenal sebagai daerah rawa tempat pembuangan lumpur sedimentasi sungai di Jakarta.
Pembuangan lumpur tersebut sudah dilakukan di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi dulu rawa, Pak, rawa ini semuanya!” katanya.
Pandapotan lantas mempertanyakan, apakah pihak penyelenggara dalam hal ini PT Jakpro sudah melakukan analisis tanah untuk mengetahui karakteristik tanah berlumpur tersebut.
“Sekarang sudah pembuatan (sirkuit), nanti soil tes tanah dari mana?” kata Pandapotan.
Terkait itu, Managing Director Formula E Jakpro, Gunung Kartiko mengatakan bahwa analisis tanah sudah dilakukan dan masih menunggu hasil.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
