Terkini.id, Jakarta – Taliban meminta menyerukan ultimatum kepada Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain di dunia agar mau mengakui pemerintah mereka di Afghanistan. Zabihullah Mujahid menekankan, pengakuan juga adalah hak bagi masyarakat Afghanistan.
Dilansir dari Tempo.co, pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Zabihullah Mujahid menegaskan, jika pengakuan tersebut gagal dilakukan, maka saat ini hingga seterusnya, pembekuan dana Afghanistan akan terus berlanjut di luar negeri dan akan menimbulkan masalah yang akan dirasakan dunia.
“Pesan kami ke Amerika Serikat adalah jika terus – menerus tidak mau mengakui (pemerintahan Taliban), maka masalah Afghanistan akan muncul terus, lalu menjadi masalah kawasan dan berubah menjadi masalah dunia,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Mujahid juga menyampaikan alasan Taliban dan Amerika Serikat berperang ialah karena tidak punya hubungan diplomatik yang resmi.
- Taliban Desak Warga Afghanistan Ngungsi dan Tidak Ikut Campur Aksi Protes
- Heboh Kabar Sekolah Taliban di Jaksel, Netizen: Halo Menteri Nadiem
- Soal Wanita Wajib Pakai Burqa, Sekjen PBB Minta Taliban Menghormati Hak Perempuan
- Pengakuan Warga Afghanistan di Bawah Kekuasaan Taliban: Ramadhan Paling Buruk, Kami Kelaparan! Ibadah Tidak Damai ...
- Anies Baswedan Pamer JPOS, Netizen: Dia Munafik Taliban, Sampe Kiamat Gak Bakal Jadi Presiden!
Sejak tahun 2001 Amerika Serikat menginvasi Afghanistan setelah terjadinya serangan teror pada 9 September 2001. Taliban yang berkuasa saat itu, tidak mau menyerahkan kepala al-Qaeda, Osama bin Laden.
“Masalah-masalah seperti tersebut telah menyebabkan perang, yang solusinya melalui negosiasi. Masalah-masalah tersebut hanya bisa diselesaikan melalui kompromi politik,” kata Mujahid.
Sampai sekarang, belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Namun, sejumlah pejabat tinggi dari beberapa negara di dunia telah melakukan pertemuan dengan pejabat Taliban. Baik di Kabul maupun di luar negeri.
Terakhir, Taliban menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri Turkmenistan Rasit Meredow yang bertempat di Ibu Kota Kabul pada Sabtu, 30 Oktober 2021 kemarin. Kedua belah pihak membahas bagaimana upaya percepatan penerapan pipa gas Turkmenistan-Afghanistan-Pakistan-India (TAPI).
Sejak kelompok Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021 lalu. Di saat yang yang bersamaan, terhitung miliaran dolar aset Afghanistan dan uang negara itu di luar negeri sudah dibekukan kendati negara itu sedang mengalami krisis ekonomi dan kemanusiaan.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.